
Defisit Neraca Pembayaran Lemahkan Rupiah di Hadapan Euro
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
13 August 2018 16:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah 2 hari menguat, nilai tukar rupiah kembali lesu di hadapan euro. Defisit transaksi berjalan Indonesia yang melebar disinyalir menjadi penyebab pelemahan tersebut.
Pada Senin (13/8/2018) pukul 15:50 WIB, EUR 1 dibanderol Rp 16.608,96. Rupiah melemah 0,76% dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Pelemahan rupiah mengakibatkan harga jual euro di perbankan melewati Rp 16.800. Berikut data perdagangan di empat bank nasional hingga pukul 15:40 WIB:
Akhir pekan lalu, Bank Indonesia (BI) merilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mengalami defisit US$ 4,31 miliar pada kuartal II-2018. Lebih dalam ketimbang kuartal sebelumnya yaitu minus US$ 3,85 miliar apalagi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang masih surplus US$ 739 juta.
Pada kuartal II-2018, transaksi berjalan (current account) masih tekor US$ 8,03 miliar atau 3,04% dari PDB. Lebih dalam dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu US$ 5,72 miliar (2,21% PDB) atau periode yang sama pada 2017 yang sebesar US$ 4,7 miliar (1,86% PDB).
Sedangkan transaksi modal dan finansial juga mengalami defisit US$ 4,01 miliar. Memburuk dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar minus US$ 3,27 miliar apalagi periode yang sama pada 2017 yang surplus US$ 637 juta.
NPI yang defisit menggambarkan devisa yang keluar lebih banyak ketimbang yang masuk, baik itu dari ekspor-impor barang dan jasa maupun investasi (sektor riil dan portofolio). Artinya, perekonomian Indonesia bisa dinilai rentan menghadapi gejolak eksternal karena minimya sokongan devisa.
Hal ini bisa menjadi sentimen negatif bagi rupiah. Mata uang Tanah Air tidak punya pijakan yang kuat untuk terapresiasi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Rupiah Melemah, Bank Mulai Jual Euro di Rp 17.000
Pada Senin (13/8/2018) pukul 15:50 WIB, EUR 1 dibanderol Rp 16.608,96. Rupiah melemah 0,76% dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
![]() |
Pelemahan rupiah mengakibatkan harga jual euro di perbankan melewati Rp 16.800. Berikut data perdagangan di empat bank nasional hingga pukul 15:40 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 16.364,00 | Rp 16.780,00 |
Bank BNI | Rp 16.383,00 | Rp 16.799,00 |
Bank BRI | Rp 16.453,51 | Rp 16.778,04 |
Bank BCA | Rp 16.446,00 | Rp 16.865,00 |
Akhir pekan lalu, Bank Indonesia (BI) merilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mengalami defisit US$ 4,31 miliar pada kuartal II-2018. Lebih dalam ketimbang kuartal sebelumnya yaitu minus US$ 3,85 miliar apalagi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang masih surplus US$ 739 juta.
Sedangkan transaksi modal dan finansial juga mengalami defisit US$ 4,01 miliar. Memburuk dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar minus US$ 3,27 miliar apalagi periode yang sama pada 2017 yang surplus US$ 637 juta.
NPI yang defisit menggambarkan devisa yang keluar lebih banyak ketimbang yang masuk, baik itu dari ekspor-impor barang dan jasa maupun investasi (sektor riil dan portofolio). Artinya, perekonomian Indonesia bisa dinilai rentan menghadapi gejolak eksternal karena minimya sokongan devisa.
Hal ini bisa menjadi sentimen negatif bagi rupiah. Mata uang Tanah Air tidak punya pijakan yang kuat untuk terapresiasi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Rupiah Melemah, Bank Mulai Jual Euro di Rp 17.000
Most Popular