
Rupiah Melemah, Bank Mulai Jual Euro di Rp 17.000
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
05 July 2018 14:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah bergerak melemah terhadap euro pada perdagangan siang ini. Sentimen penguatan ini datang dari rilis data terbaru industri jasa di Uni Eropa.
Pada Kamis (7/6/2018) pukul 14:20 WIB, EUR 1 dibanderol Rp 16.831,21. Rupiah melemah 0,67% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Pelemahan ini menyebabkan harga jual euro menembus Rp 17.000. Berikut data perdagangan di beberapa bank nasional hingga pukul 14:00 WIB:
Perekonomian di Uni Eropa pada kuartal II-2018 terus menunjukkan perbaikan. Salah satunya, pertumbuhan sektor industri jasa.
Purchasing Managers Index sektor jasa keluaran Markit edisi Juni 2018 sebesar 55,2 atau tertinggi sejak Oktober 2017. Selain itu, angka ini juga lebih tinggi dari perkiraan pasar yaitu 55,0.
Kenaikan ini ditopang oleh pengguna sektor jada yang terus berkembang. Persepsi masyarakat terhadap hal tersebut pun ikut membaik. Buktinya, rilis data indeks service sentiment yang menggambarkan respons masyarakat terhadap jasa pelayanan naik 0,01 poin ke posisi 14,4.
Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa membuat investor sempat khawatir. Namun, dengan rilis data ini bisa menjadi sentimen baik sehingga mampu meredakan kekhawatiran yang ada.
Kondisi ini tercermin dari penguatan euro terhadap mata uang global khususnya dolar AS. Hingga siang ini, euro telah menguat hingga 0,37%.
Di saat euro memiliki sentimen positif, tidak untuk rupiah. Minimnya sentimen domestik membuat rupiah seakan loyo.
Dampak kenaikan suku bunga acuan hingga 50 bps beberapa waktu lalu nampaknya mulai memudar. Belum lagi proyeksi Bank Indonesia, bahwa defisit transaksi berjalan di kuartal II-2018 mencapai 2,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Tentu ini menjadi sentimen negatif yang kesekian bagi rupiah. Dengan dua kondisi yang berbeda, tidak aneh jika euro mampu menguat terhadap rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Ambles Nyaris 10% di April, Kurs Euro Naik 1% ke Rp 16.451
Pada Kamis (7/6/2018) pukul 14:20 WIB, EUR 1 dibanderol Rp 16.831,21. Rupiah melemah 0,67% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Pelemahan ini menyebabkan harga jual euro menembus Rp 17.000. Berikut data perdagangan di beberapa bank nasional hingga pukul 14:00 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 16.501,00 | Rp 16.920,00 |
Bank BNI | Rp 16.601,00 | Rp 17.017,00 |
Bank BRI | Rp 16.685,94 | Rp 16.896,57 |
Bank BCA | Rp 16.520,00 | Rp 16.948,00 |
Perekonomian di Uni Eropa pada kuartal II-2018 terus menunjukkan perbaikan. Salah satunya, pertumbuhan sektor industri jasa.
Kenaikan ini ditopang oleh pengguna sektor jada yang terus berkembang. Persepsi masyarakat terhadap hal tersebut pun ikut membaik. Buktinya, rilis data indeks service sentiment yang menggambarkan respons masyarakat terhadap jasa pelayanan naik 0,01 poin ke posisi 14,4.
Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa membuat investor sempat khawatir. Namun, dengan rilis data ini bisa menjadi sentimen baik sehingga mampu meredakan kekhawatiran yang ada.
Kondisi ini tercermin dari penguatan euro terhadap mata uang global khususnya dolar AS. Hingga siang ini, euro telah menguat hingga 0,37%.
Di saat euro memiliki sentimen positif, tidak untuk rupiah. Minimnya sentimen domestik membuat rupiah seakan loyo.
Dampak kenaikan suku bunga acuan hingga 50 bps beberapa waktu lalu nampaknya mulai memudar. Belum lagi proyeksi Bank Indonesia, bahwa defisit transaksi berjalan di kuartal II-2018 mencapai 2,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Tentu ini menjadi sentimen negatif yang kesekian bagi rupiah. Dengan dua kondisi yang berbeda, tidak aneh jika euro mampu menguat terhadap rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Ambles Nyaris 10% di April, Kurs Euro Naik 1% ke Rp 16.451
Most Popular