
Bursa Eropa Terkoreksi Panasnya Perang Dagang AS-China
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
24 August 2018 06:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa-bursa saham Eropa ditutup melemah pada perdagangan hari Kamis (23/8/2018) setelah China mengenakan tarif impor baru sebagai balasan terhadap tindakan yang sama oleh Amerika Serikat (AS).
Indeks FTSE 100 di London melemah 0,15% ke 7.563,22, indeks DAX di Frankfurt terkoreksi 0,16% menjadi 12.365,58, sementara indeks CAC 40 di Paris turun tipis 0,02% ke posisi 5.419,33.
Indeks Eropa Stoxx 600 ditutup melemah 0,16%. Saham-saham teknologi menguat sejalan dengan momentum yang diberikan Wall Street. Sektor sumber daya alam dan otomotif berjatuhan menyusul ketegangan perdagangan global yang meninggi, CNBC International melaporkan.
Pengenaan tarif impor AS terhadap berbagai produk China senilai US$16 miliar (Rp 234 triliun) berlaku secara resmi hari Kamis. China langsung membalas dengan bea impor baru untuk produk Negeri Paman Sam dengan nilai US$16 miliar.
Kedua negara sebenarnya sedang melakukan perundingan perdagangan hari Rabu yang dilanjutkan ke hari Kamis. Namun, para pengamat tidak berharap banyak setelah Trump mengatakan ia tidak yakin pembicaraan itu akan berhasil baik.
(prm) Next Article Berharap pada Damai Dagang AS-China, Bursa Eropa Reli
Indeks FTSE 100 di London melemah 0,15% ke 7.563,22, indeks DAX di Frankfurt terkoreksi 0,16% menjadi 12.365,58, sementara indeks CAC 40 di Paris turun tipis 0,02% ke posisi 5.419,33.
Indeks Eropa Stoxx 600 ditutup melemah 0,16%. Saham-saham teknologi menguat sejalan dengan momentum yang diberikan Wall Street. Sektor sumber daya alam dan otomotif berjatuhan menyusul ketegangan perdagangan global yang meninggi, CNBC International melaporkan.
Kedua negara sebenarnya sedang melakukan perundingan perdagangan hari Rabu yang dilanjutkan ke hari Kamis. Namun, para pengamat tidak berharap banyak setelah Trump mengatakan ia tidak yakin pembicaraan itu akan berhasil baik.
(prm) Next Article Berharap pada Damai Dagang AS-China, Bursa Eropa Reli
Most Popular