Bak "Sprinter", 3 Saham Ini Lari Kencang dalam 2 Hari

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
22 August 2018 09:38
Penjelasan Manoj Punjabi Soal Kenaikan Harga Saham FILM
Foto: Monica Wareza
Sementara itu, harga saham FILM dari awal tahun terus melanjutkan reli sejak pertama kali ditrasanksikan di Bursa Efek Indonesia pada 7 Agustus 2018. Tercatat harga saham berkode FILM tersebut sudah naik 636% ke level harga Rp 1.545/saham dari harga Rp 210/saham.

Merespons lonjakan harga saham tersebut, Direktur Utama FILM Manoj Punjabi mengatakan bahwa penguatan tersebut merupakan dampak dari permintaan (demand) dari investor yang sangat besar terhadap saham perseroan.

Manoj mengaku tidak membayangkan bahwa harga sahamnya tersebut melaju signifikan paska pencatatan saham perdananya (initial public offering/IPO) yang dilakukan perseroan pada 7 Agustus 2018 kemarin.

"Kalau saya lihat alhamdulillah bahwa demand begitu kencang, jadi saya percaya perusahaan kami ini memiliki value. Kami juga tidak membayangkan bahwa sahamnya akan sekencang begini, jadi demand-nya diluar ekspektasi dan bagus," ungkapnya Selasa (21/8/18).

Dia menjelaskan, saat ini FILM memiliki target-target pengembangan bisnis yang sudah dirampungkan serta diselesaikan paska gelaran IPO tersebut.

Aksi korporasi yang terus dilakukan FILM dinilai menjadi salah satu nilai positif bagi harga sahamnya dimata para investor.

"Sudah banyak aksi korporasi yang kami lakukan, seperti joint venture (usaha gabungan) serta implementasi-implementasi yang sudah dilakukan. Tentunya kamu punya equipment serta dana yang memadai dan tidak menghalangi langkah tersebut. Partner juga sudah ada, jadi tinggal action aja semuanya," tambahnya.

Lebih lanjut, perseroan juga tidak keberatan jika Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali melakukan suspensi terhadap perdagangan saham FILM.

Menurut Manoj, selain sebagai rangka cooling down, suspensi tersebut dinilai mampu membuktikan bahwa saham perseroan adalah saham yang benar-benar teruji tanpa ada perdagangan semu di dalamnya.

"Bagus saja ga apa-apa kan untuk cooling down market, yang penting ini genuine saham permintaannya market. Jadi slow down dulu aja kami akan biarkan, yang penting perusahaan kami benar-benar terpercaya," ungkap Manoj.

(hps/hps)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular