
Bak "Sprinter", 3 Saham Ini Lari Kencang dalam 2 Hari
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
22 August 2018 09:38

Saham ANDI pertama kali diperdagangkan pada 16 Agustus pekan lalu dan dibuka di harga Rp 200 per saham. Hingga kemarin saham perusahaan sudah mengalami kenaikan sebesar 165%.
Pada hari perdagangan pertamanya, saham perusahaan juga mengalami sebesar 70% menjadi Rp 340 dari harga penawarannya sebesar Rp 200 per saham.
Perusahaan akan membangun satu pabrik kelapa sawit (PKS) dengan kapasitas produksi sebesar 45 ton per jam sehingga total produksi perusahaan akan menjadi 85 ton per jam. Peningkatan ini seiring dengan tingginya potensi produksi perusahaan dari tanaman plasma.
Andira Agro merupakan perusahaan yang memiliki dan mengoperasikan perkebunan kelapa sawit yang memproduksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang berbasis di Sumatera Selatan. Aktivitas bisnis perusahaan adalah budidaya dan pemanenan tandan buah segar (TBS) dari pohon kelapa sawit, mengekstraksi dan memurnikan CPO dan inti sawit dari TBS.
Tahun ini ANDI menargetkan total produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) hingga akhir tahun sebanyak 48 ribu ton. Dengan asumsi harga CPO di akhir tahun dikisaran US$ 600-US$ 620/ton maka perusahaan memprediksi pertumbuhan penjualan sebesar 15%-20%.
Direktur Utama Andira Agro Francis Indarto mengatakan saat ini tanaman yang dimiliki perusahaan asih berusia muda di kisaran 5-7 tahun, sementara puncak produksi sawit saat di usia 7-20 tahun sehingga perusahaan optimistis jumlah produksi masih akan terus meningkat. (hps/hps)
Pada hari perdagangan pertamanya, saham perusahaan juga mengalami sebesar 70% menjadi Rp 340 dari harga penawarannya sebesar Rp 200 per saham.
Perusahaan akan membangun satu pabrik kelapa sawit (PKS) dengan kapasitas produksi sebesar 45 ton per jam sehingga total produksi perusahaan akan menjadi 85 ton per jam. Peningkatan ini seiring dengan tingginya potensi produksi perusahaan dari tanaman plasma.
Tahun ini ANDI menargetkan total produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) hingga akhir tahun sebanyak 48 ribu ton. Dengan asumsi harga CPO di akhir tahun dikisaran US$ 600-US$ 620/ton maka perusahaan memprediksi pertumbuhan penjualan sebesar 15%-20%.
Direktur Utama Andira Agro Francis Indarto mengatakan saat ini tanaman yang dimiliki perusahaan asih berusia muda di kisaran 5-7 tahun, sementara puncak produksi sawit saat di usia 7-20 tahun sehingga perusahaan optimistis jumlah produksi masih akan terus meningkat. (hps/hps)
Pages
Most Popular