Internasional

Trump Tolak Permintaan Erdogan, Lira Turki Menguat

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
21 August 2018 15:22
Trump tidak bersedia memenuhi berbagai syarat yang diajukan Turki agar bisa membebaskan Pendeta AS yang ditahan.
Foto: REUTERS/Murad Sezer
Istanbul, CNBC Indonesia - Lira, mata uang Turki, sedikit menguat terhadap dolar AS dalam perdagangan volume kecil pada hari Selasa (21/8/2018).

Penguatan itu menepis komentar Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menolak menyetujui segala permintaan dari Turki untuk pembebasan seorang pendeta AS yang ditahan di sana.

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada hari Senin (20/8/2018), Trump berkata dia tidak khawatir jika sikap tegasnya bisa merugikan perekonomian Eropa dan negara-negara berkembang.

Lira berada di posisi 6,0700 terhadap dolar AS pada pukul 05:00 GMT, naik dari 6,0865 pada penutupan perdagangan hari Senin, ketika pasar Turki memasuki masa liburan Idul Adha yang berlanjut sepanjang pekan ini.

Pejabat pemerintah Turki tidak mengomentari pernyataan Trump ketika berbicara selepas sholat untuk memulai festival Idul Adha.

Devlet Bahceli, pemimpin partai nasionalis yang berafiliasi dengan Partai AK di kubu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, berkata kepada para jurnalis, "Kami tidak berurusan dengan mereka yang mencintai Brunson lebih dari kita," dilansir dari Reuters.

Erdogan diharapkan untuk berbicara kepada jurnalis setelah sholat pagi, tetapi ia tidak melakukannya. Dia baru berbicara lewat telepon pada hari Selasa kepada para tentara yang ditempatkan di dekat perbatasan Irak untuk mengirim ucapan selamat Idul Adha.

"Saya yakin selama kita berdiri tegak bendera kita tidak akan jatuh, doa kita tidak akan sia-sia dan tanah air kita tidak akan terpecah belah," tulis harian Hurriyet yang mengutip ucapan Erdogan.

"Turki masih dan akan terus menjadi pelabuhan yang aman sementara dunia, khususnya kawasan kita, melalui periode yang sulit," kata Wakil Presiden Fuat Oktay kepada para jurnalis setelah melaksanakan sholat di Istanbul.

Trump berkata dia merasa memiliki kesepakatan dengan Erdogan ketika membantu membujuk Israel untuk membebaskan warga Turki yang ditahan. Dia pikir atas dasar itu Erdogan akan membebaskan pendeta Andrew Brunson, yang menampik dugaan Turki bahwa dia terlibat dalam rencana kudeta terhadap Erdogan dua tahun lalu.

"Menurut saya sedih sekali apa yang dilakukan Turki itu. Saya pikir mereka melakukan kesalahan fatal. Tidak akan ada konsesi," katanya.

Turki telah meminta AS untuk menyerahkan Fethullah Gulen, seorang ulama Turki di AS yang diduga terlibat dalam percobaan kudeta terhadap Erdogan. Namun, AS menolaknya.

Pada hari Senin, Erdogan memohon rasa relijius dan patriotik warga Turki menjelang hari raya umat Muslim. Dia berjanji mereka tidak akan dibuat "bertekuk lutut" oleh krisis yang telah membuat lira terpuruk.



(roy) Next Article Turki Krisis, Bank Eropa Hingga Pasar Obligasi Kena Getahnya

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular