
Internasional
Trump Lagi-lagi Tuduh China dan Eropa Manipulasi Kurs
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
21 August 2018 07:15

Washington, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melancarkan serangannya terhadap China dan Uni Eropa (UE). Kali ini bukan terkait perdagangan namun mengenai kurs mata uang.
Trump dalam wawancara dengan Reuters hari Senin (20/8/2018) mengatakan China memanipulasi mata uangnya, yuan, agar dapat membayar tarif impor yang dikenakan Washington.
"Saya kira China memanipulasi mata uangnya, tentu saja. Dan saya kira euro juga dimanipulasi," ujarnya.
"Apa yang sedang mereka lakukan ini demi mengompensasi fakta bahwa mereka sekarang membayar ratusan juta dolar dan, dalam beberapa kasus, miliaran dolar kepada Kementerian Keuangan Amerika Serikat. Dengan demikian mereka terakomodasi dan saya tidak. Dan saya tetap akan menang."
Trump telah beberapa kali menuduh China memanipulasi mata uangnya namun pemerintahannya sejauh ini belum secara resmi menyebut Negeri Tirai Bambu itu sebagai manipulator mata uang dalam laporan semi-tahunan Kementerian Keuangan. Dalam wawancaranya dengan CNBC International bulan Juli lalu, mantan taipan properti ini juga mengungkapkan hal serupa.
Dolar AS telah menguat 5,35% tahun ini terhadap yuan. Euro melemah sekitar 4,3% terhadap greenback di periode yang sama akibat kecemasan terkait pertumbuhan ekonomi Uni Eropa dan perseteruan dagang dengan AS.
(prm) Next Article Biden Menang! AS-China akan Damai, Yuan Cocok Jadi Investasi?
Trump dalam wawancara dengan Reuters hari Senin (20/8/2018) mengatakan China memanipulasi mata uangnya, yuan, agar dapat membayar tarif impor yang dikenakan Washington.
"Saya kira China memanipulasi mata uangnya, tentu saja. Dan saya kira euro juga dimanipulasi," ujarnya.
Trump telah beberapa kali menuduh China memanipulasi mata uangnya namun pemerintahannya sejauh ini belum secara resmi menyebut Negeri Tirai Bambu itu sebagai manipulator mata uang dalam laporan semi-tahunan Kementerian Keuangan. Dalam wawancaranya dengan CNBC International bulan Juli lalu, mantan taipan properti ini juga mengungkapkan hal serupa.
Dolar AS telah menguat 5,35% tahun ini terhadap yuan. Euro melemah sekitar 4,3% terhadap greenback di periode yang sama akibat kecemasan terkait pertumbuhan ekonomi Uni Eropa dan perseteruan dagang dengan AS.
(prm) Next Article Biden Menang! AS-China akan Damai, Yuan Cocok Jadi Investasi?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular