
Ulasan Teknikal
Tekanan Jual Asing Berlanjut, Mampukah Saham Telkom Bangkit?
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
20 August 2018 15:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) mengalami koreksi harga cukup dalam hingga 22,68% secara tahun berjalan, lebih rendah dibandingkan kinerja sektor infrastruktur yang juga terkoreksi namun hanya 13,81%.
Mengacu pada data bursa, TLKM diperdagangkan pada harga 3.410 naik 60 poin (+1,79%) dengan volume transaksi mencapai Rp 321 miliar dengan net sell investor asing Rp 76 miliar. Namun dalam satu bulan net sell asing mencapai 1,59 triliun di pasar reguler.
Padahal, TLKM Indonesia baru meluncurkan satelit terbaru yang dinamakan Satelit Merah Putih atau Telkom-4. Pembangunan Satelit Merah Putih terlaksana berkat kerjasama 2 perusahaan Amerika Serikat, yakni SSL sebagai pabrikan pembuat satelit, serta SpaceX sebagai penyedia jasa peluncuran satelit.
Banyaknya event besar di tanah air baru-baru ini seperti pemilu yang mulai memanas dan Asian Games yang telah dihelat bulan ini seharusnya berdampak positif meningkatkan kinerja harga saham TLKM.
Bagaimana proyeksi harga saham TLKM ke depan, Tim Riset CNBC Indonesia melakukan analisis secara teknikal dengan hasil sebagai berikut:
(Sumber: Reuters)
Tim Riset CNBC Indonesia mencoba melakukan analisis secara teknikal pada TLKM, kami menyimpulkan TLKM berpotensi menguat berdasarkan indikator teknikal yang terbentuk.
Ada potensi dalam beberapa hari mendatang TLKM bergerak naik karena telah memasuki area jenuh jualnya (oversold) mengacu pada indikator teknikal stochastic slow.
Jika dilihat dalam jangka menengah, TLKM bergerak menyamping (sideways). Karena itu investor pasar modal perlu mencermati batas penopang harga turun (support) pada Rp 3.350 per unit dan level penghalang harga naik (resistance) pada level Rp 4.100.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Peluang Telkom di Bursa Saham Indonesia
Mengacu pada data bursa, TLKM diperdagangkan pada harga 3.410 naik 60 poin (+1,79%) dengan volume transaksi mencapai Rp 321 miliar dengan net sell investor asing Rp 76 miliar. Namun dalam satu bulan net sell asing mencapai 1,59 triliun di pasar reguler.
Padahal, TLKM Indonesia baru meluncurkan satelit terbaru yang dinamakan Satelit Merah Putih atau Telkom-4. Pembangunan Satelit Merah Putih terlaksana berkat kerjasama 2 perusahaan Amerika Serikat, yakni SSL sebagai pabrikan pembuat satelit, serta SpaceX sebagai penyedia jasa peluncuran satelit.
Banyaknya event besar di tanah air baru-baru ini seperti pemilu yang mulai memanas dan Asian Games yang telah dihelat bulan ini seharusnya berdampak positif meningkatkan kinerja harga saham TLKM.
![]() |
Tim Riset CNBC Indonesia mencoba melakukan analisis secara teknikal pada TLKM, kami menyimpulkan TLKM berpotensi menguat berdasarkan indikator teknikal yang terbentuk.
Ada potensi dalam beberapa hari mendatang TLKM bergerak naik karena telah memasuki area jenuh jualnya (oversold) mengacu pada indikator teknikal stochastic slow.
Jika dilihat dalam jangka menengah, TLKM bergerak menyamping (sideways). Karena itu investor pasar modal perlu mencermati batas penopang harga turun (support) pada Rp 3.350 per unit dan level penghalang harga naik (resistance) pada level Rp 4.100.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Peluang Telkom di Bursa Saham Indonesia
Most Popular