Internasional
Pengadilan Turki Tolak Bebaskan Pastor AS Andrew Brunson
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
17 August 2018 20:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Kantor berita Turki yang dikelola negara mengabarkan hari Jumat (17/8/2018) bahwa pengadilan tinggi Turki menolak banding untuk membebaskan seorang pendeta Amerika Serikat (AS) yang menjadi penyebab perselisihan antara Turki dan AS.
Anadolu Agency mengatakan pengadilan tinggi di Izmir memperkuat putusan pengadilan rendah awal pekan ini untuk tetap menjadikan pendeta Andrew Brunson sebagai tahanan rumah. Pengadilan tinggi juga menolak permohonan agar larangan perjalanannya dicabut, dilansir dari CNBC International.
[Gambas:Video CNBC]
Penahanan Brunson yang terus berlanjut telah memperburuk perseteruan antara sekutu NATO dan telah ikut andil memicu krisis mata uang Turki, lira.
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump pada Kamis (17/8/2018) mengisyaratkan sanksi baru terhadap Turki atas penahanan Brunson dan Turki telah mengatakan akan membalas.
Mata uang Turki tetap stabil terhadap dolar meskipun ada ancaman nyata mengenai kemungkinan dijatuhkannya sanksi baru oleh Presiden AS Donald Trump.
Lira Turki diperdagangkan di 5,80 per dolar pada hari Jumat, naik sekitar 0,4%.
Lira telah pulih dari rekor terendah yang dicapainya awal pekan ini. Investor, yang telah dibuat khawatir oleh ekonomi Turki, juga dihantui kecemasan atas sengketa diplomatik dan perdagangan dengan Amerika Serikat atas penahanan lanjutan Brunson yang dituduh melakukan spionase dan teror.
Melalui postingan di akun Twitter-nya pada hari Kamis, Trump mengatakan: "Turki telah mengambil keuntungan dari Amerika Serikat selama bertahun-tahun. Mereka sekarang menahan Pendeta Kristen kita yang luar biasa, yang sekarang harus saya sebut mewakili Negara kita sebagai sandera patriot yang hebat. Kami tidak akan membayar apapun untuk membebaskan orang yang tidak bersalah, kami memusuhi Turki!"
(prm) Next Article Krisis Lira, AS-Turki Bertemu & Bahas Nasib Pastor Brunson
Anadolu Agency mengatakan pengadilan tinggi di Izmir memperkuat putusan pengadilan rendah awal pekan ini untuk tetap menjadikan pendeta Andrew Brunson sebagai tahanan rumah. Pengadilan tinggi juga menolak permohonan agar larangan perjalanannya dicabut, dilansir dari CNBC International.
[Gambas:Video CNBC]
Penahanan Brunson yang terus berlanjut telah memperburuk perseteruan antara sekutu NATO dan telah ikut andil memicu krisis mata uang Turki, lira.
Mata uang Turki tetap stabil terhadap dolar meskipun ada ancaman nyata mengenai kemungkinan dijatuhkannya sanksi baru oleh Presiden AS Donald Trump.
Lira Turki diperdagangkan di 5,80 per dolar pada hari Jumat, naik sekitar 0,4%.
Lira telah pulih dari rekor terendah yang dicapainya awal pekan ini. Investor, yang telah dibuat khawatir oleh ekonomi Turki, juga dihantui kecemasan atas sengketa diplomatik dan perdagangan dengan Amerika Serikat atas penahanan lanjutan Brunson yang dituduh melakukan spionase dan teror.
Melalui postingan di akun Twitter-nya pada hari Kamis, Trump mengatakan: "Turki telah mengambil keuntungan dari Amerika Serikat selama bertahun-tahun. Mereka sekarang menahan Pendeta Kristen kita yang luar biasa, yang sekarang harus saya sebut mewakili Negara kita sebagai sandera patriot yang hebat. Kami tidak akan membayar apapun untuk membebaskan orang yang tidak bersalah, kami memusuhi Turki!"
(prm) Next Article Krisis Lira, AS-Turki Bertemu & Bahas Nasib Pastor Brunson
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular