
TCPI Dapat Kontrak Angkut Solar Rp 6,5 M, Tapi Saham Suspensi
Monica Wareza, CNBC Indonesia
15 August 2018 08:34

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Transcoal Pasific Tbk (TCPI) baru saja menadatangani kontrak diesel full transportation agreement senilai Rp 6,5 miliar untuk pengangkutan solar industri. Kontrak tersebut akan berakhir pada Februari 2019 mendatang.
Berdasarkan keterbukaan informasi perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan menyebutkan pengangkutan ini akan dilakukan dari Palaran, Samarinda ke Bengalon di Kalimanta Timur menggunakan kapal (oil barge).
Kerja sama ini bisa saja diperpanjang sewaktu-waktu tergantung kesepakatan dari kedua belah pihak.
Dengan adanya penambahan kontrak baru ini maka berdampak positif pada kinerja perusahaan ke depannya. Perusahaan memiliki kapasitas pengangkutan mencapai 600 ribu ton per bulan. Dengan demikian, sepanjang tahun perusahaan akan mengangkut sebanyak 5 juta ton.
Saat ini BEI masih menghentikan perdagangan saham (suspensi) perusahaan karena mengalami kenaikan sangat tinggi sejak pencatatan di bursa sejak 7 Agustus lalu. Alasannya karena karena penguatan harga kumulatif yang signifikan.
Harga saham TCPI sejak pertama kali ditransaksikan pada 6 Juli 2018, harga saham perseroan sudah naik 3.037,68% dari harga Rp 138/saham menjadi Rp 4.330/saham.
Dalam keterangan yang disampaikan perseroan kepada BEI, manajemen mengakui sudah memiliki rencana aksi korporasi yang akan dilaksanakannya, tetapi pihak perusahaan belum menentukan kapan aski korporasi ini akan dieksekusi perusahaan.
Selain itu, perihal kinerja keuangan perusahaan di akhir Juni lalu dengan pendapatan naik sebesar 46% year on year perusahaan menyebutkan hal tersebut karena dampak dari menguatnya harga komoditas batu bara yang diangkut perusahaan sebesar 7%,
Selain itu, ada proyek baru yang diperoleh sepanjang periode semester I-2018 sebesar 25% dan peningkatan peningkatan volume dari project existing sebesar 68%.
(hps) Next Article Bergerak Liar Lagi, Saham TCPI Naik 22,81%,
Berdasarkan keterbukaan informasi perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan menyebutkan pengangkutan ini akan dilakukan dari Palaran, Samarinda ke Bengalon di Kalimanta Timur menggunakan kapal (oil barge).
Kerja sama ini bisa saja diperpanjang sewaktu-waktu tergantung kesepakatan dari kedua belah pihak.
Saat ini BEI masih menghentikan perdagangan saham (suspensi) perusahaan karena mengalami kenaikan sangat tinggi sejak pencatatan di bursa sejak 7 Agustus lalu. Alasannya karena karena penguatan harga kumulatif yang signifikan.
Harga saham TCPI sejak pertama kali ditransaksikan pada 6 Juli 2018, harga saham perseroan sudah naik 3.037,68% dari harga Rp 138/saham menjadi Rp 4.330/saham.
Dalam keterangan yang disampaikan perseroan kepada BEI, manajemen mengakui sudah memiliki rencana aksi korporasi yang akan dilaksanakannya, tetapi pihak perusahaan belum menentukan kapan aski korporasi ini akan dieksekusi perusahaan.
Selain itu, perihal kinerja keuangan perusahaan di akhir Juni lalu dengan pendapatan naik sebesar 46% year on year perusahaan menyebutkan hal tersebut karena dampak dari menguatnya harga komoditas batu bara yang diangkut perusahaan sebesar 7%,
Selain itu, ada proyek baru yang diperoleh sepanjang periode semester I-2018 sebesar 25% dan peningkatan peningkatan volume dari project existing sebesar 68%.
(hps) Next Article Bergerak Liar Lagi, Saham TCPI Naik 22,81%,
Most Popular