
BI Sudah Ingatkan Agar e-Commerce Jangan Jadi Bumerang
Arys Aditya & Lidya Julita S, CNBC Indonesia
14 August 2018 16:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah akan melakukan pengendalian terhadap 500 komoditas impor. Kebijakan ini untuk menyelamatkan rupiah dan menurunkan defisit transaksi berjalan atau Current Account Deficit (CAD).
Salah satu yang akan dibatasi adalah impor barang konsumsi. Kemenkeu dan Kementerian Perindustrian dan Menteri Perdagangan akan mengambil langkah pengendalian, terutama barang konsumsi yang melonjak tinggi.
"Kalau barang ini melonjak tinggi tapi tidak strategis maka akan dikendalikan, ini termasuk belanja online dari luar, yang mengkontribusikan bahan konsumsi, tegas mengendalikan," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Selasa (14/8/2018).
Terkait pembatasan barang impor yang dijual di toko online atau e-commerce sudah menjadi perhatian Bank Indonesia (BI). Regulator makroprudential ini bahkan sudah mengingatkan agar pesatnya perkembangan digitalisasi dapat mendukung ekonomi.
Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Erwin Haryono mengatakan pihaknya pernah memanggil salah satu toko online (e-commerce) terbesar di Indonesia. Di marketplace itu, 99% barang yang dijual merupakan impor dari China.
(roy/roy) Next Article Ramalan BI: CAD 2020 Rendah, di Bawah 2% PDB
Salah satu yang akan dibatasi adalah impor barang konsumsi. Kemenkeu dan Kementerian Perindustrian dan Menteri Perdagangan akan mengambil langkah pengendalian, terutama barang konsumsi yang melonjak tinggi.
Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Erwin Haryono mengatakan pihaknya pernah memanggil salah satu toko online (e-commerce) terbesar di Indonesia. Di marketplace itu, 99% barang yang dijual merupakan impor dari China.
"Jangan sampai perkembangan e-commerce jadi bumerang, barang impor makin banyak kita defisit-defisit lagi (current account deficit/ CAD)," ujar Erwin dalam acara CNBC Indonesia VIP Forum, Selasa (9/8/2018). Defisit ini pada akhirnya akan ikut berdampak pada melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) seperti yang terjadi sejak beberapa waktu lalu.
Erwin mengatakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, industri kecil menengah (IKM) harus bisa masuk ke e-commerce dan membuat produk tersebut semakin layak di perdagangkan.
"Tentukan ini peran regulator. Untungnya sudah banyak sekali kementerian berbicara dengan marketplace tentang hal yang sama, yaitu membawa produk-produk kita masuk e-commerce," tambah Erwin.
Erwin menambahkan ekonomi digital diharapkan bisa membantu menjadikan Indonesia sebagai negara maju. Untuk menjadi negara maju perlu pertumbuhan ekonomi 8% per tahun. Dengan pertumbuhan ini, Indonesia akan menjadi negara maju pada 2045.
Erwin mengatakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, industri kecil menengah (IKM) harus bisa masuk ke e-commerce dan membuat produk tersebut semakin layak di perdagangkan.
"Tentukan ini peran regulator. Untungnya sudah banyak sekali kementerian berbicara dengan marketplace tentang hal yang sama, yaitu membawa produk-produk kita masuk e-commerce," tambah Erwin.
Erwin menambahkan ekonomi digital diharapkan bisa membantu menjadikan Indonesia sebagai negara maju. Untuk menjadi negara maju perlu pertumbuhan ekonomi 8% per tahun. Dengan pertumbuhan ini, Indonesia akan menjadi negara maju pada 2045.
(roy/roy) Next Article Ramalan BI: CAD 2020 Rendah, di Bawah 2% PDB
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular