Worst Case Scenario: RI Bakal Ngutang Lagi Pakai Global Bond

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
14 August 2018 16:52
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berencana kembali menerbitkan global bond dalam denominasi dolar AS
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berencana kembali menerbitkan global bond dalam denominasi dolar AS untuk membiayai defisit anggaran pada tahun 2018.

Direktur Strategi dan Portofolio Utang Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Scenaider Siahaan menyebutkan, pemerintah bisa saja kembali menerbitkan global bond tahun ini.

Ini adalah skenario terburuk yang dimiliki pemerintah, jika kondisi pasar keuangan Indonesia masih mengalami gejolak yang disebabkan dinamika ketidakpastian ekonomi global.

"Ini adalah worst case scenario kalau pasar domestik terganggu dari hiruk pikuk global," jelas Scenaider, Selasa (14/8/2018).

Saat ini, imbal hasil (yield) obligasi negara seri achn 10 tahun menembus level psikologis 8%. Yield tersebut tercatat tertinggi sejak 16 Desember 2016 lalu.

Dengan penerbitan global bond, yield obligasi negara diharapkan bisa turun, dan harga obligasi negara bisa naik. Namun ketika yield naik, maka harga obligasi negara turun.

Meski demikian, pemerintah saat ini merasa penerbitan global bond belum perlu dilakukan. Sebab, kondisi perekonomian Indonesia masih jauh dari kata membahayakan.

"Kondisi kita baik-baik saja. Persoalan sekarang itu cuma karena market kita kurang dalam. Makanya ketika terjadi gejolak, investor kabur sana sini," jelasnya.

"Tetapi pada akhirnya, market akan kembali melihat fundamental. Kita sudah pernah alami hal-hal ini, dan kondisi sekarang masih cukup baik. Makanya, kami sekarang fokus ke investor domestik," jelasnya.



(dru) Next Article Menko Darmin Juga Akui Utang RI Membengkak, Tapi..

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular