Menko Darmin Juga Akui Utang RI Membengkak, Tapi..

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
25 June 2018 14:45
Foto: Edward Ricardo dan Aristya Rahadian
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui utang Indonesia saat ini lebih tinggi dibanding pemerintahan sebelumnya.

Akan tetapi, Darmin menjelaskan di sisi lain pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah saat ini juga lebih banyak. "Sebenarnya, dalam soal utang kita tidak bermasalah karena rasionya memang lebih rendah," ujar Darmin di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Senin (25/6/2018).

Dia menjelaskan, pembangunan yang lebih banyak akan mampu mendorong berbagai sektor perekonomian. Pertama adalah karena percepatan aktivitas logistik, serta akan ada transformasi kegiatan ekonomi.

"Saya yakin orang saja yang terlalu sensitif, soal secara politik menganalisis itu [utang]," tutur Darmin.

Membahas tentang kemungkinan peningkatan suku bunga acuan The Fed di tengah keadaan likuiditas saat ini, Darmin menilai dampaknya akan tergantung pada bagaimana langkah dan respon yang diambil BI dan tingkat mikronya ke depan.

"Kalian dengar bahwa BI beberapa kali menyebutkan intervensi atau jual intervesi ganda itu untuk menjaga sekaligus menjaga likuitas jangan ketat," tutur Darmin.

Darmin menyebut likuiditas memiliki penghitungan tersendiri, yang tidak bisa sekedar ditambah-tambah. "Ada hitungannya."

Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri pada akhir April 2018 mencapai US$356,94 miliar (Rp 4.818,69 triliun), turun US$ 1,43 miliar dalam sebulan akibat investor asing melepas portofolio Merah Putih pada bulan tersebut.

Utang luar negeri pemerintah dan BI pada April 2018 mencapai US$ 183,83 miliar, turun US$857 juta dari bulan sebelumnya. Sementara utang luar negeri swasta pada mencapai US$ 173,12 miliar, turun US$ 571 juta dibandingkan bulan sebelumnya.


(dru) Next Article Utang Pemerintah Rp 4.169 T, Mari Bandingkan Negara Lain

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular