Duh! Badai Impor Melanda RI, Defisit Neraca di Luar Perkiraan

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
25 June 2018 11:38
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan total impor di Mei 2018 mengalami kenaikan signifikan.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan total impor di Mei 2018 mengalami kenaikan signifikan. Berdasarkan laporan BPS, nilai impor Mei 2018 tercatat US$ 17,64 miliar atau naik 28,12%.

"Impor tumbuh sangat tinggi sekali," kata Kepala BPS Suhariyanto di Gedung BPS, Senin (25/6/2018).

Menurutnya, impor barang konsumsi yang mengalami peningkatan cukup signifikan. Di mana barang konsumsi mencapai US$ 1,73 miliar, atau tumbuh 34,01%.

"Beberapa barang impornya cukup tinggi antara lain Beras dari Vietnam, Gula dari Thailand, dan ada Anggur dari Tiongkok," tutur Suhariyanto.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor tumbuh 8,38% secara year-on-year (YoY) sementara impor melaju dengan pertumbuhan 12,125% YoY. Ini membuat neraca perdagangan mengalami defisit tipis sekitar US$ 1 juta.

Padahal laporan BPS menyebut neraca perdagangan di Mei 2018 defisit mencapai sebesar US$ 1,52 miliar.

"Mei 2018, kita masih alami defisit. Pertumbuhan ekspor sebenarnya bagus, tapi impor ternyata jauh lebih tinggi," tutur Suhariyanto.


Selama lima bulan sejak 2018, defisit neraca perdagangan sudah mencapai US$ 2,83 milar.


(dru/dru) Next Article BPS: Ekspor Desember 2018 Turun 4,62%, Impor Tumbuh 1,16%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular