
Analisis Teknikal
IHSG Aman di Atas 6.000, Potensi Kenaikan Masih Terbuka
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
08 August 2018 07:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup melemah sebanyak 9 poin (-0,16%) ke level 6.091 dengan rentang pergerakan sempit antara 6.079 hingga 6.113. Secara teknikal, IHSG hari ini, Rabu (8/8/2018), berpotensi menuju ke arah penguatan.
Tim Riset CNBC Indonesia mengidentifikasi kemungkinan penguatan tersebut demi melihat grafik penutupan kemarin yang membentuk pola lilin berputar (spinning top) yang bersifat netral.
Diperkuat oleh beberapa indikator teknikal seperti rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD), IHSG berada pada posisi persilangan emas (golden cross) yang mengindikasikan adanya peluang penguatan lanjutan.
Meskipun indikator stochastic slow menggambarkan posisi IHSG sudah berada pada area jenuh belinya (overbought), tetapi hal tersebut masih dinilai wajar karena dalam jangka pendek IHSG memang sedang bullish.
Dibuka dengan pelemahan 1 poin di sesi satu pada level 6.100, IHSG sempat bergerak di zona hijau pada pukul 9:15 di level 6.113 (+0,13%) sekaligus level tertinggi kemarin. Kenaikan itu didorong sektor industri dasar khususnya saham berbasis pakan serta ayam ternak menyusul kenaikan harga ayam.
Namun setelah itu, IHSG berbalik melemah dan mencapai level terendahnya pada pukul 11:12 WIB di level 6.079 (-0,35%) seiring dengan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sebesar 0,07%. Pada sesi I IHSG ditutup dengan pelemahan 16 poin (-0,26%) pada level 6.084.
Memasuki sesi II, IHSG cenderung menyamping di zona merah dengan level terendahnya terjadi pukul 15:39 WIB di 6.079 (-0,35%). Investor terlihat menunggu dan mencermati perkembangan (wait and see) menjelang pengumuman cadangan devisa (foreign exchange reserves) Bank Indonesia (BI).
Pada pukul 16:00 WIB, US$ 1 di pasar spot ditutup menguat 0,21% pada Rp 14.465/US$. Mengutip data RTI, investor asing di pasar modal hari ini membukukan pembelian bersih (net buy) Rp 68 miliar atau lebih kecil dibandingkan net buy asing kemarin sebesar Rp 359 miliar.
Dilihat dari sisi global, bursa utama AS rata-rata ditutup dengan kenaikan di antaranya Indeks Dow Jones (+0,5%), S&P 500 (+0,28%) dan Nasdaq (+0,31%). Demikian juga dengan bursa utama Asia seperti Indeks Nikkei (+ 0,05%), ASX200 (+0,18%) dan KOSPI (+0,27%).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/prm) Next Article IHSG Berpotensi Menguat, di Tengah Koreksi Bursa Dunia
Tim Riset CNBC Indonesia mengidentifikasi kemungkinan penguatan tersebut demi melihat grafik penutupan kemarin yang membentuk pola lilin berputar (spinning top) yang bersifat netral.
Diperkuat oleh beberapa indikator teknikal seperti rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD), IHSG berada pada posisi persilangan emas (golden cross) yang mengindikasikan adanya peluang penguatan lanjutan.
![]() |
Namun setelah itu, IHSG berbalik melemah dan mencapai level terendahnya pada pukul 11:12 WIB di level 6.079 (-0,35%) seiring dengan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sebesar 0,07%. Pada sesi I IHSG ditutup dengan pelemahan 16 poin (-0,26%) pada level 6.084.
Memasuki sesi II, IHSG cenderung menyamping di zona merah dengan level terendahnya terjadi pukul 15:39 WIB di 6.079 (-0,35%). Investor terlihat menunggu dan mencermati perkembangan (wait and see) menjelang pengumuman cadangan devisa (foreign exchange reserves) Bank Indonesia (BI).
Pada pukul 16:00 WIB, US$ 1 di pasar spot ditutup menguat 0,21% pada Rp 14.465/US$. Mengutip data RTI, investor asing di pasar modal hari ini membukukan pembelian bersih (net buy) Rp 68 miliar atau lebih kecil dibandingkan net buy asing kemarin sebesar Rp 359 miliar.
Dilihat dari sisi global, bursa utama AS rata-rata ditutup dengan kenaikan di antaranya Indeks Dow Jones (+0,5%), S&P 500 (+0,28%) dan Nasdaq (+0,31%). Demikian juga dengan bursa utama Asia seperti Indeks Nikkei (+ 0,05%), ASX200 (+0,18%) dan KOSPI (+0,27%).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/prm) Next Article IHSG Berpotensi Menguat, di Tengah Koreksi Bursa Dunia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular