
Analisis Teknikal
Harga Ayam Naik, Saham MAIN Berpotensi Menguat Beberapa Hari
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
07 August 2018 15:07

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) kembali mengalami kenaikan harga cukup tinggi pada perdagangan sesi satu Selasa (7/8/2018). Lonjakan itu secara teknikal masih berpotensi menguat sepanjang pekan ini.
Sampai berita ini diturunkan, saham MAIN mengalami penghentian perdagangan karena mencapai batas atas kenaikan harga (auto rejection) pada level 1.350 atau naik 270 poin (+25%). Volume transaksi mencapai 116 juta unit saham dengan nilai total Rp 145 miliar.
Pemicu kenaikan harga MAIN tersebut karena kenaikan harga ayam day old chicks (DOC) dan broiler selama Juli 2018 sehingga menjadi salah satu pemicu investor memborong saham perusahaan yang bergerak di industri pakan ternak unggas.
Harga broiler pada Juli tercatat Rp22.960/kg atau naik 6,2% secara bulanan. Sementara secara tahunan sudah naik +37,8% yang membawa harga ayam broiler mencapai Rp 20.457/kg pada 7 bulan pertama tahun ini.
Secara tahun berjalan (year to date/ytd), saham MAIN melonjak tajam sebesar 70,47% atau jauh lebih tinggi dari kinerja indeks sektor industri dasar yang juga terapresiasi meski hanya sebesar 16,32%.
Emiten yang menjadi bagian dari Leong Hup Holdings Berhad dan Emivest Berhad dari Malaysia ini mendapat respon positif dari pelaku pasar menyusul rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal-II 2018 yang tercatat naik 5,27%.
Tim Riset CNBC Indonesia mencoba melakukan analisis secara teknikal pada MAIN. Berikut ulasannya:
Secara jangka pendek, saham MAIN sedang dalam tren kenaikan (bullish). Berdasarkan indikator teknikal, rerata pergerakan harga (moving average/MA) saham MAIN bergerak di atas garis rerata 5,10 dan 20 hari (MA 5, MA 10 dan MA 20).
Berdasarkan indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD), terbuka ruang penguatan untuk beberapa hari ke depan.Adapun titik penghalang (resistance) kenaikan harga saham terdekat berada pada Rp 1.750 per unit.
Apabila tertembus, maka ada potensi harga kembali naik. Adapun titik penopang (support) terdekat pada level Rp 1.000 per unit.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/hps) Next Article Naik Lebih dari 20%, Begini Proyeksi RIGS, BUVA, & MAIN
Sampai berita ini diturunkan, saham MAIN mengalami penghentian perdagangan karena mencapai batas atas kenaikan harga (auto rejection) pada level 1.350 atau naik 270 poin (+25%). Volume transaksi mencapai 116 juta unit saham dengan nilai total Rp 145 miliar.
Secara tahun berjalan (year to date/ytd), saham MAIN melonjak tajam sebesar 70,47% atau jauh lebih tinggi dari kinerja indeks sektor industri dasar yang juga terapresiasi meski hanya sebesar 16,32%.
Emiten yang menjadi bagian dari Leong Hup Holdings Berhad dan Emivest Berhad dari Malaysia ini mendapat respon positif dari pelaku pasar menyusul rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal-II 2018 yang tercatat naik 5,27%.
Tim Riset CNBC Indonesia mencoba melakukan analisis secara teknikal pada MAIN. Berikut ulasannya:
![]() |
Berdasarkan indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD), terbuka ruang penguatan untuk beberapa hari ke depan.Adapun titik penghalang (resistance) kenaikan harga saham terdekat berada pada Rp 1.750 per unit.
Apabila tertembus, maka ada potensi harga kembali naik. Adapun titik penopang (support) terdekat pada level Rp 1.000 per unit.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/hps) Next Article Naik Lebih dari 20%, Begini Proyeksi RIGS, BUVA, & MAIN
Most Popular