
Telkom Punya Satelit Terbesar, Bagaimana dengan Sahamnya?
Monica Wareza, CNBC Indonesia
03 August 2018 14:57

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) akan meluncurkan satelit miliknya, Satelit Merah Putih di SpaceX pada Selasa, 7 Agustus mendatang. Satelit ini nantinya diharapkan dapat meningkatkan kualitas jaringan milik perusahaan telekomunikasi nasional ini ke depan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengharapkan pelucuran satelit ini akan bisa menopang kemajuan industri nasional, mendukung konektivitas bangsa Indonesia, serta mempermudah dan memperluas akses komunikasi bagi seluruh rakyat indonesia.
"Satelit ini tak hanya akan memancarkan sinyal ke Indonesia, tetapi juga kawasan Asia Selatan. Ini artinya BUMN makin kencang go internasional membawa nama Indonesia," kata Rini dalam siaran persnya, Jumat (3/8).
Satelit Merah Putih digadang-gadang yang terbesar yang pernah dimiliki Indonesia karena membawa 60 transponder aktif yang terdiri dari 24 transponder C-Band dan 12 transponder Extended C-Band yang akan melayani wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, serta 24 transponder C-Band yang akan menjangkau kawasan Asia Selatan. Satelit ini mengandalkan platform SSL 1300 dengan usia desain 16 tahun.
Pembangunan Satelit Merah Putih melibatkan 2 perusahaan Amerika Serikat, yakni SSL sebagai pabrikan pembuat satelit serta SpaceX sebagai perusahaan penyedia jasa peluncuran satelit. SSL adalah manufaktur satelit yang ternama dan berhasil menuntaskan pembangunan Satelit Merah Putih lebih cepat dari jadwal. Selanjutnya Satelit Merah Putih akan diluncurkan menuju slot orbitnya menggunakan Roket Falcon 9 milik SpaceX.
Saat ini, Satelit Merah Putih telah berada di dalam Fairing kendaraan peluncur Falcon 9, dan dalam waktu dekat akan memasuki proses rolling out dari lokasi penyimpanan ke SLC 40 tempat peluncuran dilaksanakan.
Panin Sekuritas menilai setelah peluncuran satelit ini, akan mendukung kualitas jaringan TLKM ke depannya. Ditambah lagi dengan penyelesaian konstruksi Indonesia Gateway Submarine Cable System (ICG) pada September mendatang.
Untuk kinerja, Panin Sekuritas menilai proft perusahaan ke depannya akan terus didukung oleh kenaikan tarif data. Meski hingga akhir Juni lalu yeild data masih lemah sebesar Rp 8,8/mb setelah tarif data dinaikkan sebesar 4%-11%. Ke depan TLKM berencana untuk menaikkan kembali tarif data mengikuti dinamika pasar.
Sekuritas ini masih merekomendasikan buy untuk TLKM dengan beberapa alasan, antara lain posisi network leader, neraca yang kuat, value & profitability matrix yang lebih baik dibandingkan regional peers dan membaiknya yield data di semester II-2018, didorong oleh kenaikan tarif data, turunnya churn rate dan shifting industri ke renewal data serta normalisasi komponen biaya kedepannya.
Pada perdagagang hari ini, harga saham TLKM hingga awal perdagangan sesi II terkoreksi 1,34% turun ke level Rp 3.450/saham. Selain itu, saham TLKM juga banyak dilepas investor asing senilai Rp 86,84 miliar dari total nilai transaksi Rp 531,42 miliar.
(hps/hps) Next Article Peluang Telkom di Bursa Saham Indonesia
Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengharapkan pelucuran satelit ini akan bisa menopang kemajuan industri nasional, mendukung konektivitas bangsa Indonesia, serta mempermudah dan memperluas akses komunikasi bagi seluruh rakyat indonesia.
"Satelit ini tak hanya akan memancarkan sinyal ke Indonesia, tetapi juga kawasan Asia Selatan. Ini artinya BUMN makin kencang go internasional membawa nama Indonesia," kata Rini dalam siaran persnya, Jumat (3/8).
Pembangunan Satelit Merah Putih melibatkan 2 perusahaan Amerika Serikat, yakni SSL sebagai pabrikan pembuat satelit serta SpaceX sebagai perusahaan penyedia jasa peluncuran satelit. SSL adalah manufaktur satelit yang ternama dan berhasil menuntaskan pembangunan Satelit Merah Putih lebih cepat dari jadwal. Selanjutnya Satelit Merah Putih akan diluncurkan menuju slot orbitnya menggunakan Roket Falcon 9 milik SpaceX.
Saat ini, Satelit Merah Putih telah berada di dalam Fairing kendaraan peluncur Falcon 9, dan dalam waktu dekat akan memasuki proses rolling out dari lokasi penyimpanan ke SLC 40 tempat peluncuran dilaksanakan.
Panin Sekuritas menilai setelah peluncuran satelit ini, akan mendukung kualitas jaringan TLKM ke depannya. Ditambah lagi dengan penyelesaian konstruksi Indonesia Gateway Submarine Cable System (ICG) pada September mendatang.
Untuk kinerja, Panin Sekuritas menilai proft perusahaan ke depannya akan terus didukung oleh kenaikan tarif data. Meski hingga akhir Juni lalu yeild data masih lemah sebesar Rp 8,8/mb setelah tarif data dinaikkan sebesar 4%-11%. Ke depan TLKM berencana untuk menaikkan kembali tarif data mengikuti dinamika pasar.
Sekuritas ini masih merekomendasikan buy untuk TLKM dengan beberapa alasan, antara lain posisi network leader, neraca yang kuat, value & profitability matrix yang lebih baik dibandingkan regional peers dan membaiknya yield data di semester II-2018, didorong oleh kenaikan tarif data, turunnya churn rate dan shifting industri ke renewal data serta normalisasi komponen biaya kedepannya.
Pada perdagagang hari ini, harga saham TLKM hingga awal perdagangan sesi II terkoreksi 1,34% turun ke level Rp 3.450/saham. Selain itu, saham TLKM juga banyak dilepas investor asing senilai Rp 86,84 miliar dari total nilai transaksi Rp 531,42 miliar.
(hps/hps) Next Article Peluang Telkom di Bursa Saham Indonesia
Most Popular