
Naik Lebih Dari 30 Kali Lipat, Begini Fundamental TCPI
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
03 August 2018 14:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) menjadi salah satu saham dengan imbal hasil terbaik sepanjang tahun ini. Baru juga melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Juli silam, imbal hasil saham TCPI telah mencapai 3.240,6% alias naik lebih dari 30 kali lipat.
Mengutip Reuters, emiten ini menyediakan jasa transportasi dan logistik untuk produk-produk sektor energi.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di halaman resmi perusahaan, kinerja dari perusahaan memang terbilang cukup positif. Terhitung sejak tahun 2015, perusahaan tak pernah membukukan perlambatan pendapatan dan laba bersih.
Pada tahun 2016, penjualan perusahaan melesat 67,4% menjadi Rp 565,1 miliar, dari yang sebelumnya Rp 337,5 miliar. Seiring dengan melesatnya penjualan, laba bersih terkerek sebesar 152,8% menjadi Rp 86,2 miliar, dari yang sebelumnya Rp 34,1 miliar.
Beralih ke tahun 2017, penjualan perusahaan naik 15,1% menjadi Rp 650,4 miliar, sementara laba bersih naik 2,9% menjadi Rp 88,7 miliar.
Memasuki tahun 2018, perusahaan menargetkan pertumbuhan laba bersih higga 100%, ditopang oleh pertumbuhan permintaan jumlah kargo yang dikirimkan perusahaan.
Direktur Utama Transcoal Pacific Dirc Richard Talumewu mengatakan sebagian besar klien yang ditangani perusahaan meningkatkan jumlah kargonya. Hal tersebut membuat kinerja perusahaan menjadi meningkat signifikan di tahun ini.
"Tahun 2017 kami catat laba Rp 88 miliar, tahun ini kami targetkan laba minimal Rp 150 miliar. Jadi kurang lebih tumbuh 100%," kata Dirc di Gedung BEI, Jakarta.
Motor pertumbuhan lainnya adalah langkah perusahaan yang baru saja melakukan pembelian floating storage senilai US$ 1 juta. Perusahaan menargetkan pembelian tersebut bisa menghasilkan pendapatan senilai Rp 50 miliar-Rp 60 miliar.
Selain itu, perusahaan juga akan melakukan pembelian tiga tug boats (kapal tongkang) baru untuk menutup permintaan yang selama ini dipenuhi dengan menyewa kapal dari pihak ketiga.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Naik Lebih Dari 30 Kali Lipat, Saham TCPI Sudah 'Kemahalan'
Mengutip Reuters, emiten ini menyediakan jasa transportasi dan logistik untuk produk-produk sektor energi.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di halaman resmi perusahaan, kinerja dari perusahaan memang terbilang cukup positif. Terhitung sejak tahun 2015, perusahaan tak pernah membukukan perlambatan pendapatan dan laba bersih.
Beralih ke tahun 2017, penjualan perusahaan naik 15,1% menjadi Rp 650,4 miliar, sementara laba bersih naik 2,9% menjadi Rp 88,7 miliar.
Memasuki tahun 2018, perusahaan menargetkan pertumbuhan laba bersih higga 100%, ditopang oleh pertumbuhan permintaan jumlah kargo yang dikirimkan perusahaan.
Direktur Utama Transcoal Pacific Dirc Richard Talumewu mengatakan sebagian besar klien yang ditangani perusahaan meningkatkan jumlah kargonya. Hal tersebut membuat kinerja perusahaan menjadi meningkat signifikan di tahun ini.
"Tahun 2017 kami catat laba Rp 88 miliar, tahun ini kami targetkan laba minimal Rp 150 miliar. Jadi kurang lebih tumbuh 100%," kata Dirc di Gedung BEI, Jakarta.
Motor pertumbuhan lainnya adalah langkah perusahaan yang baru saja melakukan pembelian floating storage senilai US$ 1 juta. Perusahaan menargetkan pembelian tersebut bisa menghasilkan pendapatan senilai Rp 50 miliar-Rp 60 miliar.
Selain itu, perusahaan juga akan melakukan pembelian tiga tug boats (kapal tongkang) baru untuk menutup permintaan yang selama ini dipenuhi dengan menyewa kapal dari pihak ketiga.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Naik Lebih Dari 30 Kali Lipat, Saham TCPI Sudah 'Kemahalan'
Most Popular