
Internasional
Toyota Motor Raup Laba Rp 87 T, Melesat 19%
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
03 August 2018 14:18

Tokyo, CNBC Indonesia - Toyota Motor Corp pada hari Jumat (3/8/2018) melaporkan kenaikan 19% dalam laba kuartal yang berakhir bulan Juni lalu. Berhasil melampaui perkiraan, raihan laba itu didorong oleh pertumbuhan penjualan dan pengurangan biaya di Asia.
Laba operasional produsen mobil terbesar Jepang itu mencapai 682,6 miliar yen (US$6,11 miliar atau sekitar Rp 87 triliun) untuk periode April-Juni, dibandingkan 574,3 miliar yen setahun sebelumnya. Kinerja ini adalah yang terbaik dalam 2,5 tahun terakhir, Reuters melaporkan.
Capaian itu di atas 638,74 miliar yen rata-rata perkiraan tujuh analis yang dihitung oleh Thomson Reuters I/B/E/S.
Penjualan ritel kendaraan naik 1% menjadi 2,6 juta unit di kuartal tersebut yang didorong oleh lonjakan 8,5% di Asia.
Untuk enam bulan pertama tahun ini, permintaan model baru Camry membantu penjualan di China naik hingga 5,4% sementara penjualan di Thailand melompat 26%.
Di Amerika Utara yang merupakan pasar regional terbesar Toyota, penjualan meningkat 3,2% akibat kenaikan permintaan truk pick-up, termasuk Tacoma dan Tundra. Namun, laba di wilayah ini turun 29% akibat beban insentif penjualan.
Penjualan di Jepang sendiri turun 6,3% namun profitabilitas menguat 24% akibat efisiensi biaya dan bertambahnya jumlah kendaraan yang dibuat di Jepang dan diekspor ke luar negeri.
Toyota mempertahankan proyeksinya untuk laba setahun penuh akan turun 4,2% menjadi 2,3 triliun yen, karena mengantisipasi penguatan yen yang akan mengimbangi manfaat dari pemotongan biaya dan rekor penjualan kendaraan global.
(prm) Next Article Toyota Kembali Naikkan Upah Pekerjanya
Laba operasional produsen mobil terbesar Jepang itu mencapai 682,6 miliar yen (US$6,11 miliar atau sekitar Rp 87 triliun) untuk periode April-Juni, dibandingkan 574,3 miliar yen setahun sebelumnya. Kinerja ini adalah yang terbaik dalam 2,5 tahun terakhir, Reuters melaporkan.
Capaian itu di atas 638,74 miliar yen rata-rata perkiraan tujuh analis yang dihitung oleh Thomson Reuters I/B/E/S.
Untuk enam bulan pertama tahun ini, permintaan model baru Camry membantu penjualan di China naik hingga 5,4% sementara penjualan di Thailand melompat 26%.
Di Amerika Utara yang merupakan pasar regional terbesar Toyota, penjualan meningkat 3,2% akibat kenaikan permintaan truk pick-up, termasuk Tacoma dan Tundra. Namun, laba di wilayah ini turun 29% akibat beban insentif penjualan.
Penjualan di Jepang sendiri turun 6,3% namun profitabilitas menguat 24% akibat efisiensi biaya dan bertambahnya jumlah kendaraan yang dibuat di Jepang dan diekspor ke luar negeri.
Toyota mempertahankan proyeksinya untuk laba setahun penuh akan turun 4,2% menjadi 2,3 triliun yen, karena mengantisipasi penguatan yen yang akan mengimbangi manfaat dari pemotongan biaya dan rekor penjualan kendaraan global.
(prm) Next Article Toyota Kembali Naikkan Upah Pekerjanya
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular