Analisis Teknikal

Bertahan di Atas 6.000, IHSG Berpeluang Ditutup Menguat

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
03 August 2018 08:35
IHSG menutup transaksi dengan pelemahan. Meski demikian, IHSG bertahan di atas level 6.000 yang membuka peluang penguatan hari ini.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup transaksi kemarin dengan pelemahan 21 poin (-0,35%) ke level 6.011. Meski demikian, IHSG mampu bertahan di atas level 6.000 yang membuka peluang penguatan hari ini.

Penurunan IHSG pada Kamis (2/8/2018) sedikit banyak dipengaruhi oleh faktor global, terutama bursa Amerika Serikat (AS) di mana Indeks Dow Jones turun 0,32% yang dipengarahi oleh proyeksi penurunan data Purchasing Managers Index (PMI) yang dikeluarkan lembaga riset terkemuka ISM.

Secara teknikal, IHSG hari ini, Jumat (3/8/2018), berpotensi menuju ke arah penguatan. Tim Riset CNBC Indonesia mengidentifikasi kemungkinan itu berdasarkan penutupan IHSG kemarin yang membentuk pola lilin putih pendek (short white candle) yang memberikan sinyal penurunan meski lemah.

Diperkuat dengan indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD), IHSG membentuk pola persilangan emas (golden cross) yang mengindikasikan adanya peluang penguatan.

Bertahan di Atas 6.000, IHSG Menutup Pekan Dengan PenguatanSumber: Reuters
IHSG kemarin membuka perdagangan dengan level lebih tinggi (gap up) sebanyak 6 poin (+0,1%) pada level 6.039 dari penutupan sebelumnya di level 6.033, cenderung turun kemudian menyentuh level terendahnya pada pukul 11:25 WIB di level 6.015 (-0,3%).

Sesi satu pun IHSG ditutup melemah 11 poin (-0,19%) pada level 6.021 dengan nilai transaksi mencapai Rp 4 triliun atau lebih besar dibandingkan sesi satu kemarin yang mencapai Rp 3,67 triliun.


Memasuki sesi ke-2, IHSG cenderung naik di sesi awal perdagangan bahkan sempat memasuki zona hijau dengan level tertingginya pada pukul 14:48 WIB di level 6.040. Investor asing masih membukukan beli bersih (net buy) Rp 154 miliar atau mengalami penambahan Rp 32 miliar di sesi II.

Pelemahan IHSG pada penutupan hari Kamis dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang melemah. Pada pukul 16:00 WIB, US$1 di pasar spot ditransaksikan pada Rp 14.470 atau melemah 0,24% dibandingkan sesi penutupan perdagangan kemarin.

Kemarin, investor asing membukukan penjualan bersih (net sell) sebanyak Rp 210 miliar di pasar reguler. Dilihat dari sisi global, bursa utama AS rata-rata ditutup bervariatif di antaranya Indeks saham Dow Jones (-0,03%), S&P 500 (+0,49%) dan Nasdaq (+1,24%).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/prm) Next Article IHSG Berpotensi Menguat, di Tengah Koreksi Bursa Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular