
Sentimen Negatif Perang Dagang Lemahkan Bursa Eropa
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
03 August 2018 06:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa-bursa saham Eropa ditutup turun tajam pada perdagangan hari Kamis (2/8/2018) setelah perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China memanas serta kenaikan suku bunga yang dilakukan bank sentral Inggris.
Indeks FTSE 100 di London anjlok 1,01% ke posisi 7.575,93, indeks DAX di Frankfurt turun tajam 1,5% ke 12.546,33, sementara indeks CAC 40 terkoreksi 0,68% menjadi 5.460,98.
Indeks Eropa Stoxx 600 ditutup melemah 0,82% dengan hampir seluruh sektor berada di zona negatif. Sektor sumber daya alam jatuh 2,96% dan sektor otomotif melemah 1,02% akibat sentimen negatif perang dagang, CNBC International melaporkan.
Hari Rabu, pemerintahan Presiden AS Donald Trump mencoba menekan China lebih keras dengan mempertimbangkan kenaikan bea impor menjadi 25% terhadap berbagai produk dari China senilai US$200 miliar (Rp 2.889 triliun).
Sementara itu, bank sentral Inggris Bank of England (BoE) mengumumkan kenaikan suku bunga acuan meskipun ketidakpastian Brexit masih membayangi perekonomian negara itu.
Komite Kebijakan Moneter BoE secara bulat menaikkan suku bunga dari 0,5% menjadi 0,75% dengan alasan penguatan pasar tenaga kerja dan pertumbuhan kredit.
Dalam pernyataannya di konferensi pers, Gubernur BoE Mark Carney mengatakan kebijakan bank sentral haruslah "berjalan, bukan berlari". Ia memberi sinyal akan adanya kenaikan suku bunga acuan secara bertahap. Poundsterling melemah 0,7% terhadap dolar AS.
(prm) Next Article Berharap pada Damai Dagang AS-China, Bursa Eropa Reli
Indeks FTSE 100 di London anjlok 1,01% ke posisi 7.575,93, indeks DAX di Frankfurt turun tajam 1,5% ke 12.546,33, sementara indeks CAC 40 terkoreksi 0,68% menjadi 5.460,98.
Indeks Eropa Stoxx 600 ditutup melemah 0,82% dengan hampir seluruh sektor berada di zona negatif. Sektor sumber daya alam jatuh 2,96% dan sektor otomotif melemah 1,02% akibat sentimen negatif perang dagang, CNBC International melaporkan.
Sementara itu, bank sentral Inggris Bank of England (BoE) mengumumkan kenaikan suku bunga acuan meskipun ketidakpastian Brexit masih membayangi perekonomian negara itu.
Komite Kebijakan Moneter BoE secara bulat menaikkan suku bunga dari 0,5% menjadi 0,75% dengan alasan penguatan pasar tenaga kerja dan pertumbuhan kredit.
Dalam pernyataannya di konferensi pers, Gubernur BoE Mark Carney mengatakan kebijakan bank sentral haruslah "berjalan, bukan berlari". Ia memberi sinyal akan adanya kenaikan suku bunga acuan secara bertahap. Poundsterling melemah 0,7% terhadap dolar AS.
(prm) Next Article Berharap pada Damai Dagang AS-China, Bursa Eropa Reli
Most Popular