Internasional

The Fed Tahan Bunga Acuan Namun Beri Sinyal Hawkish

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
02 August 2018 07:20
The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunganya di rapat bulan September.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve menaikkan penilaiannya terhadap perekonomian Negeri Paman Sam pada hari Rabu (1/8/2018) namun memutuskan untuk tidak menaikkan suku bunga acuannya saat ini.

Dalam keputusan yang sudah diperkirakan pasar itu, rapat kebijakan bank sentral, Federal Open Market Committee (FOMC), secara bulat memutuskan untuk menahan kisaran bunga acuan di 1,75% hingga 2%.

Namun, komite itu diperkirakan akan menaikkan suku bunganya di rapat bulan September. Selain itu, perubahan dari nada pernyataan The Fed dengan apa yang disampaikan sebelum pertemuan bisa jadi merupakan lampu hijau menuju normalisasi kebijakan moneter, dikutip dari CNBC International.

Pernyataan itu mengatakan pasar tenaga kerja telah "terus menguat", konsisten dengan bahasa pada pertemuan bulan Juni.

Namun, FOMC mencatat bahwa "aktivitas ekonomi telah meningkat di level yang kuat (strong)", sebuah pandangan yang lebih bullish dibandingkan pilihan kata di bulan Juni, yaitu pertumbuhan yang "kukuh (solid)".

Sebagai tambahan, pernyataan kali ini juga menyebut belanja rumah tangga dan investasi tetap bisnis telah "tumbuh dengan kuat". Ini juga sebuah peningkatan dari gaya bahasa bulan Juni yang menyebut pengeluaran rumah tangga telah "terangkat".

Perubahan ini muncul beberapa hari setelah pemerintah mengumumkan pertumbuhan ekonomi AS yang tumbuh 4,1% di kuartal kedua, angka pengangguran yang rendah di 4%, meskipun data industri yang diumumkan hari Rabu menunjukkan adanya kecemasan bahwa tarif dagang akan berdampak pada kegiatan usaha.


Pernyataan The Fed tidak menyinggung perang tarif antara AS dan rekan dagang globalnya.

Tidak ada lagi perubahan substansial dalam pernyataan bank sentral itu. FOMC mencatat bahwa stance kebijakan moneter tetaplah akomodatif dan mengatakan inflasi terus bergerak mendekati target 2% The Fed.

Namun, beberapa pejabat The Fed, termasuk Gubernur Jerome Powell, telah mengirim sinyal akan ada dua kali lagi kenaikan suku bunga hingga akhir tahun ini.

Sikap The Fed yang akan menaikkan suku bunganya secara bertahap telah mendapat kritik dari Presiden Donald Trump beberapa waktu lalu. Ia menyebut keputusan itu merusak pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai pemerintahannya.

Tidak ada indikasi bahwa bank sentral membicarakan sikap tak biasa sang presiden itu dalam pernyataannya. Banyak pengamat percaya The Fed akan mengabaikan retorika Trump itu.
(prm) Next Article Sesuai Perkiraan Pasar, The Fed Tahan Bunga Acuan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular