ADP: Lapangan Kerja AS Tumbuh Bombastis di Juli 2018

Raditya Hanung Prakoswa, CNBC Indonesia
01 August 2018 20:18
Penciptaan lapangan kerja di Amerika Serikat (AS) mampu mengungguli ekspektasi pasar pada bulan lalu, didorong oleh pajak korporasi yang lebih rendah.
Foto: REUTERS/Gary Cameron
Jakarta, CNBC IndonesiaPenciptaan lapangan kerja di Amerika Serikat (AS) mampu mengungguli ekspektasi pasar pada bulan lalu, didorong oleh pajak korporasi yang lebih rendah, seperti diumumkan oleh ADP dan Moody's Analytics malam ini.

Lapangan kerja di Negeri Paman Sam bertambah sebesar 219.000 di Juli 2018, jauh melampaui konsensus Reuters yang mengestimasikan penambahan sebesar 185.000. Capaian ini lantas menjadi yang tertinggi sejak Februari 2018, saat terjadi peningkatan sebesar 241.000.

Sebagai tambahan, pertumbuhan lapangan kerja di bulan Juni 2018 juga direvisi naik menjadi 181.000 orang, dari pembacaan semula sebesar 177.000.



"Pasar tenaga kerja sedang booming, terdampak oleh pemangkasan pajak dan peningkatan belanja pemerintah," ujar Mark Zandi, kepala ekonom dari Moody's Analytics, seperti dikutip dari CNBC International.

"Bea masuk (dampak dari perang dagang) belum berdampak secara riil terhadap lapangan kerja, tapi perusahaan multinasional mengurangi lapangan kerja pada bulan lalu, memberikan sinyal adanya ancaman," tambah Zandi.

Usaha skala menengah, yang mempekerjakan 50 hingga 499 orang, menciptakan lapangan kerja paling besar pada bulan Juli 2018, di mana mereka menciptakan 119.000 orang. Sedangkan, usaha skala besar dan usaha skala kecil mampu menciptakan lapangan kerja masing-masing sebesar 48.000 dan 52.000 di periode yang sama.

Secara sektoral, perusahaan penyediaan jasa menciptakan lapangan kerja sebesar 177.000, dipimpin oleh kenaikan lapangan kerja di sektor pendidikan dan jasa kesehatan sebesar 48.000 pada bulan lalu. Tipis di bawah, sektor jasa profesional menciptakan 47.000 lapangan kerja.

Di sisi lain, sektor informasi dan teknologi mencatatkan pengurangan lapangan kerja sebesar 1.000 pada bulan Juli 2018.

Kemudian, dari perusahaan produsen barang, lapangan kerja tercatat bertambah sebesar 42.000, dipimpin oleh sektor manufaktur dan konstruksi yang menciptakan lapangan kerja masing-masing sebesar 23.000 dan 17.000.

"Pasar tenaga kerja sedang bertumbuh dan tidak ada tanda-tanda perlambatan. Hampir setiap industri mencatatkan kenaikan yang kuat, bahkan usaha kecil juga melaju," ucap Ahu Yildirmaz, wakil presiden dari ADP Research, seperti dilansir dari CNBC International.

Pertumbuhan lapangan kerja nampaknya terjadi seiring perusahaan di AS menikmati pajak yang lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu. Pada Desember 2017, Presiden AS Donald Trump memangkas pajak perusahaan menjadi 21%, dari semula 35%.

Peningkatan ini juga sejauh ini masih kebal terhadap berkecamuknya tensi perang dagang AS-China. Seperti diketahui, AS telah menetapkan bea masuk terhadap sejumlah produk asal Negeri Panda senilai US$34 miliar, yang mana langsung dibalas oleh pemerintah China.

Merespon data yang kuat ini, yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun menembus level 3,001% pada pukul 19.33 WIB, pertama kalinya sejak akhir Mei 2018. Saat ekonomi AS positif, umumnya investor akan melepas asetnya di obligasi pemerintah, dan beralih ke pasar saham.

The Federal Reserve/The Fed akan mengumumkan suku bunga acuan pada hari Kamis (02/08/2018) dini hari Waktu Indonesia Barat (WIB). Bank sentral Negeri Paman Sam diprediksikan akan menahan suku bunga acuan pada edisi kali ini. Probabilitasnya mencapai 97% menurut CME Fedwatch.

Namun pada September 2018, pelaku pasar meyakini The Fed akan menaikkan suku bunga acuan. Untuk kenaikan 25 basis poin kemungkinannya 88,7% sementara kenaikan 50 basis poin kemungkinannya 2,7%. Investor memperkirakan The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan pada Desember, dengan probabilitas 63,2% untuk kenaikan 25 basis poin dan 5,3% untuk kenaikan 50 basis poin.

Dengan begitu, investor memperkirakan ada empat kali kenaikan suku bunga acuan sepanjang 2018. Lebih tinggi ketimbangan perkiraan sebelumnya yaitu tiga kali. Dengan pertumbuhan lapangan kerja AS yang bombastis pada bulan lalu, peluang kenaikan suku bunga acuan AS yang semakin agresif pun makin terbuka lebar.



(RHG/roy) Next Article Bikin Gaduh, Pernyataan Bos The Fed New York Diklarifikasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular