Tarik Devisa Ekspor, Darmin: BI Lagi Siapkan Instrumen Swap

Arys Aditya, CNBC Indonesia
31 July 2018 14:12
Dana Hasil Ekspor alias DHE masih banyak yang disimpan di bank luar negeri.
Foto: Tito Bosnia
Bogor, CNBC Indonesia - Dana Hasil Ekspor alias DHE masih banyak yang disimpan di bank luar negeri. Pasalnya, tak ada yang menarik para eksportir untuk menempatkan dananya di bank dalam negeri.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebut Bank Indonesia (BI) tengah menyiapkan instrumen agar dana hasil ekspor bisa parkir di dalam negeri.

"Soal devisa, BI sedang menyelesaikan aturan soal swap. Supaya kita kompetitif," kata Darmin di Istana Bogor, Selasa (31/7/2018).

Menurut Darmin, saat ini hanya 80%-81% dana hasil ekspor yang parkir di Indonesia sehingga perlu ditelusuri lebih dalam kenapa pengusaha tak menyimpan dananya di dalam negeri.

"Harus didalami alasannya 19%-20% belum masuk," tuturnya.

Kemudian, Darmin ingin memastikan bagi para pemegang valuta asing alias valas agar menukarkannya ke rupiah karena hingga saat ini eksportir tak mau menukarkannya ke rupiah.

BI sebelumnya berjanji memberikan harga atau pricing menarik dalam lelang FX (valas) dengan fasilitas swap atau swap facility. Hal ini dilakukan guna menyerap likuiditas dolar di pasar.

"Pricing ini sedang kita lihat. Selain BI buka swap facility juga dengan harga yang lebih menarik supaya bisa lebih cepat dan stabil pasar swap-nya," kata Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara di Gedung BI, Jumat (27/7/2018).

Lelang FX ini dalam pelaksanaannya BI akan menjadi pihak yang melakukan lelang, lalu bank-bank yang membutuhkan valas akan menjadi peserta lelang dengan mengajukan penawaran harga.

"BI buka fasilitas swap untuk menambah supply swap di market. Kita juga lihat apakah pricing-nya menarik untuk pasar," katanya.

Untuk diketahui, sebelumnya BI telah meningkatkan frekuensi lelang FX swap menjadi tiga kali seminggu setelah sejak awal Mei telah dinaikkan menjadi 2 kali seminggu.



(dru/prm) Next Article Dolar AS di Atas Rp 14.000, Menko Darmin: Jangan Risau

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular