
Jokowi: Indonesia Hadapi Dua Problem Besar!
Arys Aditya, CNBC Indonesia
26 July 2018 11:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, Indonesia saat ini menghadapi dua problem atau masalah besar. Kedua masalah ini harus segera dicari jalan keluarnya.
"Pertama saya ingin sampaikan problem besar ketidakpastian global sulit diprediksi karena kebijakan sekarang ini memang pada posisi transisi menuju [titik] normal yang baru. Ini masa transisi sehingga persiapan, antisipasi harus terus kita lakukan dalam merespons perubahan," papar Jokowi, dalam Rakernas Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) 2018 di Hotel Grand Sahid Jaya, Kamis (26/7/2018).
Lebih jauh Jokowi mengungkapkan, ada dua problem besar harus dicarikan jalan keluarnya bagi negara Indonesia.
"Problem defisit transaksi berjalan dan defisit necara perdagangan. Kalau fundamental ini bisa dijaga kita akan menuju negara yang tidak akan terpengaruh gejolak dunia," paparnya.
"Neraca perdagangan ini terus menerus ekspor-impor kita defisit karena impor banyak, ekspor sedikit. Problemnya ada di investasi, ekspansi usaha."
Jokowi berpesan kepada para Gubernur, agar bersama mendongkrak investasi di setiap daerah. Investasi tersebut lebih diarahkan yang memiliki orientasi ekspor atau investasi yang termasuk substitusi barang-barang impor.
"Suruh bangun investor itu, perusahaan itu, karena ini yang kita butuhkan. Jangan mikir panjang-panjang, jangan ditanya macam-macam sehingga batal investasi di daerah bapak-ibu semua," kata Kepala Negara.
"Kalau bisa selesaikan izinnya hari itu juga sehingga besok dia bisa langsung bangun," tutur Jokowi.
Kembangkan Pariwisata
Pada kesempatan yang sama, Presiden juga mengatakan sektor pariwisata harus dibuka lebar-lebar. Hal ini akan membantu penerimaan devisa negara.
"Kedua, pariwisata buka lebar-lebar, investasi di bidang ini, terutama daerah yang pariwisata usdah mulai gencar apa yang dibutuhkan dari pusat kita siap bantu ini," tutur Jokowi.
Menurutnya, sektor pariwisata yang dikembangkan seperti '10 Bali Baru' hingga Borobudur dan Danau Toba akan difokuskan untuk dikembangkan. Hal ini guna mengincar jumlah kenaikan turis asing yang datang.
"Kita mau fokus dulu di sini. Kita harap target wisawatan 2019 bisa mencapai 20 juta turis harus datang ke Indonesia. Sebuah lompatan yang sebelumnya 9 juta," tutup Presiden.
(dru/wed) Next Article 15 Daerah Ini Jadi Juara Karena Mampu Tekan Inflasi
"Pertama saya ingin sampaikan problem besar ketidakpastian global sulit diprediksi karena kebijakan sekarang ini memang pada posisi transisi menuju [titik] normal yang baru. Ini masa transisi sehingga persiapan, antisipasi harus terus kita lakukan dalam merespons perubahan," papar Jokowi, dalam Rakernas Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) 2018 di Hotel Grand Sahid Jaya, Kamis (26/7/2018).
Lebih jauh Jokowi mengungkapkan, ada dua problem besar harus dicarikan jalan keluarnya bagi negara Indonesia.
"Neraca perdagangan ini terus menerus ekspor-impor kita defisit karena impor banyak, ekspor sedikit. Problemnya ada di investasi, ekspansi usaha."
Jokowi berpesan kepada para Gubernur, agar bersama mendongkrak investasi di setiap daerah. Investasi tersebut lebih diarahkan yang memiliki orientasi ekspor atau investasi yang termasuk substitusi barang-barang impor.
"Suruh bangun investor itu, perusahaan itu, karena ini yang kita butuhkan. Jangan mikir panjang-panjang, jangan ditanya macam-macam sehingga batal investasi di daerah bapak-ibu semua," kata Kepala Negara.
"Kalau bisa selesaikan izinnya hari itu juga sehingga besok dia bisa langsung bangun," tutur Jokowi.
Kembangkan Pariwisata
Pada kesempatan yang sama, Presiden juga mengatakan sektor pariwisata harus dibuka lebar-lebar. Hal ini akan membantu penerimaan devisa negara.
"Kedua, pariwisata buka lebar-lebar, investasi di bidang ini, terutama daerah yang pariwisata usdah mulai gencar apa yang dibutuhkan dari pusat kita siap bantu ini," tutur Jokowi.
Menurutnya, sektor pariwisata yang dikembangkan seperti '10 Bali Baru' hingga Borobudur dan Danau Toba akan difokuskan untuk dikembangkan. Hal ini guna mengincar jumlah kenaikan turis asing yang datang.
"Kita mau fokus dulu di sini. Kita harap target wisawatan 2019 bisa mencapai 20 juta turis harus datang ke Indonesia. Sebuah lompatan yang sebelumnya 9 juta," tutup Presiden.
(dru/wed) Next Article 15 Daerah Ini Jadi Juara Karena Mampu Tekan Inflasi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular