BI Ungkap Penyebab Rupiah Melemah ke Rp 14.500/US$

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
25 July 2018 11:37
Bank Indonesia (BI) mengungkapkan pelemahan nilai tukar rupiah semata-mata akibat gejolak ekonomi global.
Foto: Freepik
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan pelemahan nilai tukar rupiah semata-mata akibat gejolak ekonomi global. Pelemahan rupiah masih lebih baik dibandingkan dengan mata uang negara lainnya.

"Ini kan global apalagi selain faktor kenaikan suku bunga The Fed [Bank Sentral AS] dan faktor lain seperti pelemahan Yuan yang dilakukan mungkin secara sengaja," kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara di Gedung DPR, Rabu (25/7/2018).

Menurut Mirza, pelemahan nilai tukar rupiah periode Mei-Juli 2018 hanya 4,5%. Namun negara lain ada yang mencapai 7%.

Lebih jauh Mirza mengatakan, defisit neraca perdagangan di mana impor lebih tinggi dari ekspor membuat Indonesia butuh banyak pasokan valuta asing. Sehingga terjadi keketatan likuiditas dolar global yang juga terjadi di Indonesia.

Untuk itu BI akan terus menyerap likuiditas dolar untuk pasokan intervensi nilai tukar.

"Setiap hari BI lakukan operasi moneter di mana bank [yang punya] lebih likuiditas dilihat. Jadi bank itu menaruh ekses likuiditas bisa melalui instrumen BI. Setiap hari ada likuiditas perbankan masuk ke BI," kata Mirza.

Nilai tukar rupiah masih bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Namun apresiasi rupiah kian terbatas.

Pada Rabu (25/7/2018) pukul 11:00 WIB, US$ 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 14.520. Rupiah menguat 0,03% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.

Meski rupiah menguat, harga jual dolar AS di sejumlah bank masih bertahan di atas Rp 14.650.



(dru/dru) Next Article BI: Kurs Rp 13.200 - Rp 13.300/ US$ yang Cocok bagi RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular