
Jelang Lelang, Harga Surat Utang Pemerintah Naik
Irvin Avriano A., CNBC Indonesia
24 July 2018 12:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi pemerintah naik tipis menjelang lelang surat utang pemerintah rutin hari ini. Sebelumnya, Bank Indonesia kemarin menyelenggarakan lelang Sertifikat Bank Indonesia digelar pertama kalinya sejak dihentikan sejak Desember 2016.
Berdasarkan data Reuters, seri acuan tenor menengah 10 tahun dan 15 tahun mengalami penguatan harga dan membebani tingkat imbal hasilnya (yield). Pergerakan harga dan yield saling bertolak belakang di pasar sekunder.
Yield surat berharga negara (SBN) FR0064 yang bertenor 10 tahun turun 3 basis poin (bps) menjadi 7,8% dan FR0065 yang bertenor 15 tahun turun 1 bps menjadi 8,08%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Seri acuan lain yaitu tenor pendek 5 tahun dan seri tenor panjang 20 tahun cenderung statis karena pergerakan yield-nya tidak sampai 1 bps.
Hari ini, Kementerian Keuangan akan menggelar lelang surat berharga syariah negara (SBSN/sukuk negara) dengan target maksimal penerbitan Rp 6 triliun. Ada dua seri surat perbendaharaan negara (SPN) syariah yang dilelang bersama empat seri sukuk berbasis proyek (project based sukuk/PBS).
Kemarin, bank sentral mengeksekusi lelang SBI dan SBI syariah perdana sejak 2011 dengan raihan minat penawaran Rp 15,12 triliun dan memenangkan Rp 6,86 triliun di antaranya.
Padahal, hadirnya kembali lelang SBI dan SBIS tersebut dikhawatirkan dapat mengurangi fokus investor ke SBN, dan secara umum akan semakin mengeringkan likuiditas di pasar.
Dampak dari keringnya likuiditas adalah bentuk tidak langsung ancaman terhadap pertumbuhan kredit, pembiayaan pembangunan, dan pertumbuhan ekonomi.
Pagi ini, nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat terhadap mata uang Asia setelah sempat naiknya yield obligasi pemerintah AS (US Treasury). Penguatan dolar AS dan naiknya yield US Treasury terjadi setelah adanya komentar balasan bank sentral AS terhadap pernyataan Donald Trump.
Komenter balasan the Federal Reserve tersebut menegaskan kebijakan moneter tetap pada jalurnya, yang berencana menaikkan suku bunga acuan dua kali lagi hingga total penaikan suku bunga menjadi empat kali tahun ini.
Nilai tukar rupiah melemah signifikan melebihi level psikologis Rp 14.500. Mata uang garuda melemah 70 poin (0,48%) menjadi Rp 14.555 per dolar AS.
Di pasar saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis 25 poin (0,42%) menjadi 5.940. Kenaikan indeks semakin memantapkan posisinya di atas level psikologis 5.900.
(hps/hps) Next Article Rupiah Sedang Menguat, Pemerintah Lelang Obligasi Rp 20 T
Berdasarkan data Reuters, seri acuan tenor menengah 10 tahun dan 15 tahun mengalami penguatan harga dan membebani tingkat imbal hasilnya (yield). Pergerakan harga dan yield saling bertolak belakang di pasar sekunder.
Yield surat berharga negara (SBN) FR0064 yang bertenor 10 tahun turun 3 basis poin (bps) menjadi 7,8% dan FR0065 yang bertenor 15 tahun turun 1 bps menjadi 8,08%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Hari ini, Kementerian Keuangan akan menggelar lelang surat berharga syariah negara (SBSN/sukuk negara) dengan target maksimal penerbitan Rp 6 triliun. Ada dua seri surat perbendaharaan negara (SPN) syariah yang dilelang bersama empat seri sukuk berbasis proyek (project based sukuk/PBS).
Kemarin, bank sentral mengeksekusi lelang SBI dan SBI syariah perdana sejak 2011 dengan raihan minat penawaran Rp 15,12 triliun dan memenangkan Rp 6,86 triliun di antaranya.
Padahal, hadirnya kembali lelang SBI dan SBIS tersebut dikhawatirkan dapat mengurangi fokus investor ke SBN, dan secara umum akan semakin mengeringkan likuiditas di pasar.
Dampak dari keringnya likuiditas adalah bentuk tidak langsung ancaman terhadap pertumbuhan kredit, pembiayaan pembangunan, dan pertumbuhan ekonomi.
Pagi ini, nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat terhadap mata uang Asia setelah sempat naiknya yield obligasi pemerintah AS (US Treasury). Penguatan dolar AS dan naiknya yield US Treasury terjadi setelah adanya komentar balasan bank sentral AS terhadap pernyataan Donald Trump.
Komenter balasan the Federal Reserve tersebut menegaskan kebijakan moneter tetap pada jalurnya, yang berencana menaikkan suku bunga acuan dua kali lagi hingga total penaikan suku bunga menjadi empat kali tahun ini.
Nilai tukar rupiah melemah signifikan melebihi level psikologis Rp 14.500. Mata uang garuda melemah 70 poin (0,48%) menjadi Rp 14.555 per dolar AS.
Di pasar saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis 25 poin (0,42%) menjadi 5.940. Kenaikan indeks semakin memantapkan posisinya di atas level psikologis 5.900.
(hps/hps) Next Article Rupiah Sedang Menguat, Pemerintah Lelang Obligasi Rp 20 T
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular