Rupiah Sedang Menguat, Pemerintah Lelang Obligasi Rp 20 T

Irvin Avriano A., CNBC Indonesia
30 July 2018 14:55
Pemerintah akan melelang dua seri surat perbendaharaan negara (SPN) dan tiga seri obligasi negara acuan dengan target Rp 10 triliun-Rp 20 triliun pada Selasa.
Foto: Freepik
Jakarta, CNBC Indonesia - Penawaran investor dalam lelang obligasi pemerintah besok dapat ramai, di atas target penerbitan pemerintah Rp 20 triliun.
 
Ramainya permintaan pada lelang surat berharga negara (SBN) dapat terjadi seiring dengan meredanya tensi perang dagang dan kondisi ekonomi global secara umum yang ditambah positifnya sentimen di pasar yang membuat pasar positif meskipun relatif stagnan.
 
Pemerintah akan melelang dua seri surat perbendaharaan negara (SPN) dan tiga seri obligasi negara acuan dengan target Rp 10 triliun-Rp 20 triliun pada Selasa.
 
SPN atau secara global dikenal dengan nama Treasury Bills (T-Bills) merupakan seri pendek, dengan tenor di bawah 12 bulan. Obligasi seri lebih panjang yang akan dilelang adalah seri acuan tenor 5 tahun FR0063, 10 tahun FR0064, dan seri 20 tahun FR0065.
 
Dalam dua lelang SBN konvensional terakhir, permintaan yang masuk mencapai Rp 21,46 triliun dan Rp 38,16 triliun, sehingga rerata dalam dua lelang tersebut Rp 29,81 triliun.
 
Jumlah penawaran obligasi (bond) pemerintah besok juga akan menjadi cerminan dari dampak lelang sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang baru direaktivasi bank sentral.

Penawaran Lelang Besok dapat Lebih dari Rp 20 TFoto: CNBC Indonesia/Irvin Avriano
Merujuk data Reuters, kondisi positif pasar obligasi dapat terlihat dari posisi harga bonds pemerintah yang naik tipis hingga siang ini.
 
Harga empat seri acuan mengalami penguatan harga sekaligus menekan tingkat imbal hasilnya (yield). Pergerakan harga dan yield saling bertolak belakang di pasar sekunder.
 
Seri acuan 5 tahun dan 20 tahun mengalami penurunan yield 2 basis poin (bps). Yield seri acuan 5 tahun turun menjadi 7,62% dan yield seri acuan 20 tahun menjadi 8,15%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
 
Seri acuan 10 tahun mengalami penurunan yield 1 bps menjadi 7,72% dan yield 15 tahun turun 1 bps menjadi 8,11%.

Penawaran Lelang Besok dapat Lebih dari Rp 20 TFoto: CNBC Indonesia/Irvin Avriano

Penguatan terjadi beberapa hari terakhir sejak pekan lalu, tetapi masih terbatas, yang mengindikasikan mulai masuknya investor asing tetapi dalam jumlah yang tidak besar.
 
"Investor asing memang masuk (ke pasar obligasi sejak) Juli, tetapi mereka tidak agresif, cenderung ambil tenor pendek yaitu ke tenor di bawah 10 tahun," ujar Kepala Riset Fixed Income PT BNI Sekuritas Ariawan.
 
Dia pun menyatakan optimistis bahwa sepekan ke depan pasar dapat bergerak di teritori positif selama kondisi pasar global dan tensi perang dagang masih meredup.
 
Sebelumnya, pada lelang SBN syariah pekan lalu, menjadi yang pertama setelah lelang SBI direaktivasi bank sentral, minat turun dalam jumlah besar dibandingkan dengan minat pada lelang sukuk negara sebelumnya. Minat juga lebih rendah daripada prediksi beberapa analis obligasi di pasar.
 
Jumlah penawaran yang masuk relatif sepi, yaitu Rp 9,88 triliun, berada di kisaran bawah beberapa analis Rp 9 triliun-Rp 16 triliun.
 
Penawaran yang minim pun tercermin pada hasil lelang yang mini, yaitu hanya Rp 4,8 triliun, di bawah target awal Rp 6 triliun.
 
Penguatan di pasar surat utang pemerintah itu juga didukung oleh kondisi pasar di mana rupiah masih menguat hari ini ketika gejolak pasar global mereda.
 
Rupiah masih berada diteritori positif meskipun tidak banyak bergerak di level Rp14.415 terhadap setiap dolar AS.
 
Pekan ini, tepatnya Kamis dini hari waktu Indonesia, The Federal Reserve/The Fed akan menggelar rapat bulanan untuk menentukan suku bunga acuan.
 
Pasar masih memperkirakan The Fed menahan suku bunga acuan di 1,75-2% dengan probabilitas 97% menurut CME Fedwatch. 
 
Dari sisi penerbitan, setelah melelang sukuk negara dengan penerbitan senilai Rp 4,8 triliun, pemerintah juga menerbitkan dua SBSN yaitu seri PBS 004 dan PBS 018 dengan total penerbitan Rp 1,35 triliun melalui skema penawaran terbatas (private placement).
 
TIM RISET CNBC INDONESIA


(hps/hps) Next Article Jelang Lelang, Harga Surat Utang Pemerintah Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular