Pemerintah Terbitkan SBN Rp 1,5 T Melalui Penawaran Terbatas

Berdasarkan rilis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menunjukkan seri yang dilepas adalah FR0074 yang berkupon 7,5% dan dilepas pada tingkat imbal hasil (yield) 8%. Obligasi pemerintah yang baru diterbitkan ini akan jatuh tempo pada 2032.

Pada 25 Juli, pemerintah juga baru melepas surat utang seri FR0062 yang bertenor 24 tahun melalui private placement senilai Rp 300 miliar.

Private placement merupakan salah satu mekanisme penerbitan surat utang yang tidak rutin. Pembeli dalam private placement biasanya bukan pelaku pasar surat utang yang biasa turut dalam proses lelang rutin yang berupa bank dan sekuritas.

Penerbitan rutin dilakukan melalui mekanisme lelang setiap sepekan sekali dengan jadwal berganti tiap pekan antara lelang SBN konvensional maupun SBN yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah yaitu surat berharga syariah negara (SBSN/sukuk negara).

Hari ini, harga bonds rupiah pemerintah meroket setelah adanya perpanjangan perjanjian swap denominasi lokal oleh Bank Indonesia dan Reserve Bank of Australia untuk periode tiga tahun lagi. Perjanjian itu memungkinkan kedua bank sentral menukar dana hingga A$10 miliar-Rp 100 triliun.

Faktor positif lain adalah ramainya pemberitaan pemerintah yang menurunkan jumlah target penerbitan efek utangnya kemarin. Nilai penerbitan kotor diberitakan turun menjadi Rp 799 triliun dari sebelumnya Rp 822 triliun, sedangkan nilai penerbitan bersih turun menjadi Rp 384 triliun dari sebelumnya Rp 407,5 triliun.

Kondisi positif pasar surat utang terjadi di tengah hiruk pikuk politik ketika publik menunggu pengumuman calon wakil presiden dari masing-masing pesaing yaitu Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(hps) Next Article Jelang Lelang, Harga Surat Utang Pemerintah Naik