Minat Lelang Membludak, Pemerintah Terbitkan Bonds Rp 20 T

Irvin Avriano A., CNBC Indonesia
31 July 2018 17:56
Pelaku pasar menyampaikan permintaan Rp 45,44 triliun, di atas rerata penawaran dalam dua lelang SBN konvensional sebelumnya Rp 29,81 triliun.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Ramainya minat lelang hari ini, Selasa (31/7/2018), membuat pemerintah tak ragu memaksimalkan penerbitan obligasi hingga batas atas, yaitu Rp 20 triliun.

Dalam lelang hari ini, pelaku pasar menyampaikan permintaan Rp 45,44 triliun, di atas rerata penawaran dalam dua lelang surat berharga negara (SBN) konvensional sebelumnya Rp 29,81 triliun.

Lelang itu menawarkan dua seri surat perbendaharaan negara (SPN) dan tiga seri konvensional yaitu SPN03181101 serta SPN12190411, bersamaan dengan lelang penerbitan tambahan (reopening) tiga seri yang sudah beredar sehingga akan meningkatkan jumlah SBN beredar.

Ketiga seri yang dilelang juga merupakan tiga dari total empat seri acuan (benchmark) pemerintah.

Merujuk rilis Kemenkeu, seri obligasi (bonds) yang mendapatkan permintaan terbesar adalah SPN12190411 (tenor setahun) senilai Rp 14,21 triliun dan seri FR0063 (bertenor lima tahun) senilai Rp 12,04 triliun.

Dari permintaan itu, seri yang paling banyak dimenangkan adalah FR0063 senilai Rp 7,75 triliun dan FR0064 Rp 4.2 triliun.
Minat Lelang Membludak, Pemerintah Terbitkan Bonds Rp 20 TFoto: Tim Riset CNBC Indonesia

Yield Lelang di Atas Pasar dan Prediksi

Meskipun minat ramai, lelang kali ini diwarnai oleh koreksi di pasar obligasi sekunder di tengah melemahnya nilai tukar rupiah.

Karena itu, pelaku pasar bonds terlihat memanfaatkan momentum koreksi harga untuk melemparkan permintaan dengan tingkat imbal hasil (yield) yang relatif tinggi dan memaksa pemerintah menerbitkan SBN dengan imbal hasil di kisaran atas atau bahkan di atas pasar.

Pergerakan yield dan harga saling bertolak belakang, dengan yield sebagai acuan umum transaksi di pasar karena sudah mencerminkan risiko, kupon, dan kondisi di pasar.

Data pasar yang dikutip Reuters menunjukkan rerata yield tertimbang yang dimenangkan dalam lelang SBN reopening berada di atas imbal hasil pasar dan di atas prediksi tiga pelaku pasar. Yield tertimbang untuk dua SPN masih berada di dalam kisaran bawah dari prediksi tersebut.

Minat Lelang Membludak, Pemerintah Terbitkan Bonds Rp 20 TFoto: Tim Riset CNBC Indonesia
SBN seri acuan lima tahun, yaitu FR0063, dilepas pada yield 7,67% dalam lelang, sedangkan prediksi tertinggi analis dan pelaku pasar adalah 7,67% dan yield di pasar berada pada 7,65%.

Dalam lelang tersebut, yield tertimbang FR0064 yang bertenor 10 tahun ditetapkan 7,8%, masih di atas kisaran prediksi tertinggi 7,74% dan yield pasar 7,75%.

Begitu juga pada FR0065. Yield tertimbang lelang berada pada 8,21%, sedangkan rentang tertinggi prediksi pelaku pasar ada pada 8,19% dan yield pasar sore ini berada pada 8,15%.

Sore ini, yield seluruh seri acuan naik, yang turut mencerminkan koreksi harga di pasar. Penurunan harga terkait dengan tekanan nilai tukar rupiah akibat penguatan dolar AS terhadap mayoritas mata uang Asia.

Penguatan greenback terjadi menjelang pertemuan The Federal Reserve (FOMC) pekan ini yang memicu kekhawatiran terhadap agresivitas pengetatan moneter serta kenaikan suku bunga di Negeri Paman Sam. Kondisi tersebut menyebabkan investor global memarkirkan dananya sejenak pada instrumen dolar AS hingga muncul kejelasan lebih lanjut terhadap hasil FOMC.

Pada penutupan pasar di penghujung Juli 2018, nilai tukar rupiah ditutup pada Rp 14.415 per dolar AS. Mata uang garuda ditutup terkoreksi 10 poin (0,07%) terhadap mata uang Paman Sam.

Minat Lelang Membludak, Pemerintah Terbitkan Bonds Rp 20 TFoto: Tim Riset CNBC Indonesia

(prm) Next Article Jelang Lelang, Harga Surat Utang Pemerintah Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular