Ulasan Teknikal

IHSG Cenderung Melemah Setelah Rupiah Tertekan Pekan Lalu

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
23 July 2018 08:53
Hari ini kami perkirakan IHSG bergerak variatif dengan kecenderungan melemah.
Foto: CNBC Indonesia/Monica Wareza
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu memerah mengikuti pelemahan nilai tukar rupiah yang sempat menembus Rp 14.500 per dolar Amerika Serikat (AS). Hari ini kami perkirakan IHSG bergerak variatif dengan kecenderungan melemah.

Secara jangka menengah, IHSG masih dalam tren turun (bearish) dengan membentuk puncak yang lebih rendah (lower high) dan lembah yang juga lebih rendah (lower low). Secara mingguan, IHSG pekan lalu ditutup minus 1,19% dengan bergerak di rentang 5.840 hingga 5.956.

Pada perdagangan Jumat (22/7/18) lalu IHSG ditutup pada level 5.871 dengan membentuk pola bullish harami, pola tersebut mengindikasikan bahwa harga yang melompat dari penutupan sebelumnya, dan terjadi ketidakpastian dengan bergerak dalam rentang harga yang sempit.

Indikator stochastic slow menggambarkan IHSG pada area netral, meskipun indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) menggambarkan persilangan emas (golden cross) atau cenderung menguat.
IHSG Cenderung Melemah Setelah Rupiah Tertekan Pekan LaluSumber: Reuters
Dibuka melemah (gap down) dibandingkan posisi penutupan kemarin pada level 5.867 minus 0,06%. IHSG cenderung menguat hingga pukul 11:01 mencapai titik tertingginya pada level 5.884 plus 0,23%.

Namun, IHSG kembali surut ke zona negatif dan ditutup melemah pada level 5.884 minus 0,45% plus 26 poin dipicu pelemahan rupiah atas dolar Amerika serikat (AS) di mana US$1 di pasar spot ditransaksikan pada Rp 14.510 atau melemah 0,28% pada tepat pukul 13:00 WIB.

Memasuki sesi ke-2 IHSG terus tertekan pada zona merah dengan level terendahnya di level 5.848 pada pukul 15:28, dan terus bergerak di zona merah hingga menjelang penutupan sesi reguler pukul 15:49:59 WIB.

Akhirnya IHSG ditutup di zona hijau pasca penutupan (after market) pukul 16:05 hingga 16:15 di level 5.872 (+0,02%), atau naik 1 poin dengan nilai perdagangan Rp 5,8 Triliun. Sektor konsumer dan infrastruktur menjadi pendorong IHSG hingga naik ke zona hijau dengan porsi masing-masing 8 poin.

Investor asing tercatat membukukan penjualan bersih (net sell) sebanyak Rp 14,62 miliar atau berbalik dari net buy asing pada Kamis (19/07/18) sebelumnya senilai Rp 114,94 miliar.

Dari sisi global pagi ini, bursa utama AS rata-rata melemah di antaranya Indeks saham Dow Jones (-0,03%), S&P 500 (-0,09%) dan Nasdaq (-0,07%). Demikian juga dengan bursa utama Asia seperti Nikkei (-1,1%), Kospi (-0,04%), ASX 200 (-0,84%) dan Shanghai (-0,01%).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/roy) Next Article Penguatan IHSG Sulit Berlanjut, Cermati Sentimen Global

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular