Ulasan Teknikal

Penguatan IHSG Sulit Berlanjut, Cermati Sentimen Global

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
05 July 2018 08:04
Hari ini, kabar negatif berpeluang masih berdentam di pasar sehingga mempersulit kenaikan lanjutan IHSG.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Sempat melemah hingga 2,16% di sesi pertama kemarin, Rabu (4/7/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup di zona hijau. Hari ini, Kamis (5/7/2018), kabar negatif berpeluang masih berdentam di pasar sehingga mempersulit terjadinya kenaikan lanjutan.

Secara teknikal, IHSG kemarin memang berhasil menembus level penopangnya (support breakout) pada level 5.730. Garis rerata pergerakan (moving average/ MA) 5 harinya (MA 5) juga berhasil tertembus di tengah kenaikan kemarin.

Namun, dilihat dari indikatornya, IHSG masih bergerak mixed dengan kecenderungan melemah, terlihat dari gagalnya IHSG melewati rerata bergeraknya selama 10 hari (MA 10).

Penguatan IHSG Sulit BerlanjutSumber: Reuters
Indikator stochastic slow menunjukkan IHSG sudah keluar dari area jenuh jualnya (oversold). Artinya, posisi IHSG sekarang sudah meninggalkan area yang dianggap murah, sehingga bisa mengurangi selera beli investor.

Sementara itu, indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) juga membentuk persilangan mati (dead cross) yang mengindikasikan bakal terjadinya penurunan.

Investor perlu memerhatikan pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika serikat (AS) di mana penguatan rupiah kemarin dipicu oleh liburnya perdagangan dolar AS menyusul peringatan hari kemerdekaan yang jatuh pada 4 Juli. Perlu juga menunggu sentimen positif dari bursa global.

Pada penutupan perdagangan Rabu (04/07/2018), indeks acuan saham nasional itu bergerak di rentang 1.426 hingga 1.465 sebelum ditutup pada level 5.733 atau naik 99 poin (1,76%). Sektor konsumer menguat tertinggi dari sisi persentase, yakni sebesar 3,24% dan menjadi penyumbang poin kenaikan IHSG sebesar 38 poin kemarin. 

Penguatan IHSG itu terjadi di tengah penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sebesar 0,19%. Pada pukul 16:00 WIB, US$1 di pasar spot ditransaksikan di harga Rp 14.347.  

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/prm) Next Article Usai Menghijau, IHSG Cenderung Variatif di Rentang Sempit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular