
Banyak Sentimen Negatif, Sesi II Masih akan Tertekan
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
20 July 2018 14:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasca pengumunan suku bunga acuan 7-day reverse repo rate yang dipertahankan pada level 5,25% dalam Rapat Dewan Gubenur Bank Indonesia (RDG BI) edisi Juli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak labil.
Pagi tadi IHSG dibuka melemah (gap down) dibandingkan posisi perdagangan kemarin pada level 5.867 (-0,06%). IHSG bergerak menguat hingga mencapai titik tertingginya pada 5.884 (+0,23%) pukul 11:01.
Namun, IHSG surut ke zona negatif dipicu pelemahan rupiah atas dolar Amerika serikat (AS) di mana US$1 di pasar spot ditransaksikan pada Rp 14.510 atau melemah 0,28% pada pukul 13:00 WIB.
Akhirnya pada penutupan sesi 1, IHSG ditutup melemah pada level 5.884 atau minus 0,45% (26 poin). Sektor keuangan menyumbang 12 poin penurunan IHSG, disusul sektor perdagangan sebanyak 10 poin.
Pelemahan IHSG tersebut secara teknikal membentuk pola grafik lilin berputar (spinning) yang masuk kategori sinyal netral, di mana IHSG bergerak sempit antara Rp 5.842 hingga Rp 5.867.
Mengacu pada beberapa indikator teknikal seperti rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) memberikan sinyal persilangan emas (golden cross) atau berpotensi menguat.
Namun demikian berdasarkan indikator rerata pergerakan hari (moving average/MA), IHSG berada di bawah garis rerata pergerakan 5 dan 10 hari (MA-5 dan MA-10). Berdasarkan kondisi tersebut, IHSG pada sesi dua diperkirakan dalam kondisi tertekan dan berpotensi ditutup melemah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Menerka Nasib IHSG di Akhir Tahun, Kabar Baik atau Buruk?
Pagi tadi IHSG dibuka melemah (gap down) dibandingkan posisi perdagangan kemarin pada level 5.867 (-0,06%). IHSG bergerak menguat hingga mencapai titik tertingginya pada 5.884 (+0,23%) pukul 11:01.
Namun, IHSG surut ke zona negatif dipicu pelemahan rupiah atas dolar Amerika serikat (AS) di mana US$1 di pasar spot ditransaksikan pada Rp 14.510 atau melemah 0,28% pada pukul 13:00 WIB.
![]() |
Mengacu pada beberapa indikator teknikal seperti rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) memberikan sinyal persilangan emas (golden cross) atau berpotensi menguat.
Namun demikian berdasarkan indikator rerata pergerakan hari (moving average/MA), IHSG berada di bawah garis rerata pergerakan 5 dan 10 hari (MA-5 dan MA-10). Berdasarkan kondisi tersebut, IHSG pada sesi dua diperkirakan dalam kondisi tertekan dan berpotensi ditutup melemah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Menerka Nasib IHSG di Akhir Tahun, Kabar Baik atau Buruk?
Most Popular