Ulasan Teknikal
Usai Menghijau, IHSG Cenderung Variatif di Rentang Sempit
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
02 July 2018 12:59

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham menguat menyambut rilis inflasi yang mengirimkan sinyal pulihnya konsumsi masyarakat. Namun, sinyal tersebut bakal diuji pada sesi kedua di tengah pelemahan rupiah.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis inflasi angka inflasi Juni sebesar 0,59% dipicu kenaikan harga ikan segar, daging ayam, daging sapi, sayuran, dan rokok.
Sementara itu, harga minyak jenis light sweet yang jadi acuan Amerika Serikat (AS) melemah 1,17% ke US$73,28/barel, sementara Brent yang menjadi acuan di Eropa juga terkoreksi 1,61% ke US$78,16/barel pada perdagangan Senin (02/07/2108) hingga pukul 10.17 WIB.
IHSG akan cenderung bergerak variatif selama sesi II, setelah melewati sesi pertama ke 5.806 atau naik 7 poin (+0,12%) dengan transaksi Rp 3,4 triliun dan pembelian bersih (net buy) asing sebesar Rp 91 miliar.
Mengacu pada indikator moving average (MA), IHSG mulai keluar dari tekanan setelah melewati garis rerata pergerakan 5 hari (MA 5), IHSG menyentuh rerata pergerakan 10 hari (MA-10) tapi masih jauh dari rerata pergerakan 20 harinya (MA-20).
Hari ini IHSG berpeluang bergerak di rentang sempit karena bursa utama kawasan Asia cenderung bergerak di area negatif: indeks Nikkei turun 1,35%, indeks Kospi turun 1,62%, dan indeks Shanghai turun 1,13%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Bursa Saham Domestik Tertekan Hari Ini
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis inflasi angka inflasi Juni sebesar 0,59% dipicu kenaikan harga ikan segar, daging ayam, daging sapi, sayuran, dan rokok.
Sementara itu, harga minyak jenis light sweet yang jadi acuan Amerika Serikat (AS) melemah 1,17% ke US$73,28/barel, sementara Brent yang menjadi acuan di Eropa juga terkoreksi 1,61% ke US$78,16/barel pada perdagangan Senin (02/07/2108) hingga pukul 10.17 WIB.
![]() |
Hari ini IHSG berpeluang bergerak di rentang sempit karena bursa utama kawasan Asia cenderung bergerak di area negatif: indeks Nikkei turun 1,35%, indeks Kospi turun 1,62%, dan indeks Shanghai turun 1,13%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Bursa Saham Domestik Tertekan Hari Ini
Most Popular