
Ulasan Teknikal
Tertekan Sepanjang Semester I, Ada Sinyal Bullish IHSG
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
01 July 2018 19:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada semester I kurang menggemberikan. Pasar saham domestik mengalami tekanan karena faktor domestik dan eksternal.
Namun jelang penutupan perdagagang akhir semester I, institusi besar memanfaatkan momen hari terakhir penutupan bursa pada pertengahan tahun ini sebagai satu-satu nya cara menaikan nilai portofolio mereka.
Akhirnya penutupan Jumat (29/6/2018) kemarin IHSG ditutup pada level 5.799 atau mengalami kenaikan sebesar 2,33% naik sebesar 131 poin dengan transaksi dagang bernilai Rp 9 triliun atau 10,6 miliar volume yang diiringi dengan net buy investor asing sebesar 359 miliar rupiah.
Secara bulan ke bulan (mom) IHSG bergerak secara anomali dimana pada bulan Januari +3,93%, Februari -0,13%, Maret -6,19%, April -3,14%, Mei -0,18% dan juni -3,08 dan selama year to date atau satu semester IHSG masih minus 8,75%.
Bagaimana pergerakan IHSG menurut kaca mata analisis teknikal? Tim Research CNBC Indonesia merangkumnya sebagai berikut:
Pada masa akhir tahun 2017 dan menjelang tahun 2018 IHSG membentuk pola puncak berganda (double top) dimana ini merupakan sebuah pola ciri - ciri reversal dari kondisi bullish menjadi bearish, pola double top terjadi karena uptrend tidak cukup kuat mempertahankan trend kenaikan hingga menembus level resistance nya.
Jika dilihat dari awal tahun IHSG bergerak menurun (downtrend), namun penurunan ini melandai pada bulan Mei 2018, semenjak itu IHSG bergerak menyamping (side ways) dengan level penghalang (resistance) pada posisi 6.100 dan level penopang (support) di posisi 5.740.
Mengacu pada indikator rerata bergerak (moving average) posisi IHSG masih dibawah rerata 60 hari, 20 hari dan 10 hari pergerakan. Meskipun tertekan, IHSG nampaknya sudah menunjukan pembalikan arah dalam jangka pendek (technical rebound) dengan menembus rerata pergerakan lima (5) hari nya.
(hps) Next Article Cek Dulu Arah Gerak IHSG Sebelum Cari Cuan Hari Ini
Namun jelang penutupan perdagagang akhir semester I, institusi besar memanfaatkan momen hari terakhir penutupan bursa pada pertengahan tahun ini sebagai satu-satu nya cara menaikan nilai portofolio mereka.
Akhirnya penutupan Jumat (29/6/2018) kemarin IHSG ditutup pada level 5.799 atau mengalami kenaikan sebesar 2,33% naik sebesar 131 poin dengan transaksi dagang bernilai Rp 9 triliun atau 10,6 miliar volume yang diiringi dengan net buy investor asing sebesar 359 miliar rupiah.
Bagaimana pergerakan IHSG menurut kaca mata analisis teknikal? Tim Research CNBC Indonesia merangkumnya sebagai berikut:
![]() Sumber: Reuters |
Pada masa akhir tahun 2017 dan menjelang tahun 2018 IHSG membentuk pola puncak berganda (double top) dimana ini merupakan sebuah pola ciri - ciri reversal dari kondisi bullish menjadi bearish, pola double top terjadi karena uptrend tidak cukup kuat mempertahankan trend kenaikan hingga menembus level resistance nya.
Jika dilihat dari awal tahun IHSG bergerak menurun (downtrend), namun penurunan ini melandai pada bulan Mei 2018, semenjak itu IHSG bergerak menyamping (side ways) dengan level penghalang (resistance) pada posisi 6.100 dan level penopang (support) di posisi 5.740.
Mengacu pada indikator rerata bergerak (moving average) posisi IHSG masih dibawah rerata 60 hari, 20 hari dan 10 hari pergerakan. Meskipun tertekan, IHSG nampaknya sudah menunjukan pembalikan arah dalam jangka pendek (technical rebound) dengan menembus rerata pergerakan lima (5) hari nya.
(hps) Next Article Cek Dulu Arah Gerak IHSG Sebelum Cari Cuan Hari Ini
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular