
Analisis Teknikal
IHSG Kemungkinan Menguat Hari Ini
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
02 July 2018 08:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjadi sentimen utama pembangkit Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan lalu. Hari ini, Indeks berpotensi kembali menguat.
Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, IHSG melonjak 2,07% ke 5.799. Investor asing pun membukukan beli bersih Rp 359 miliar.
Untuk hari ini, berikut proyeksi pergerakan IHSG secara teknikal berdasarkan kajian Tim Riset CNBC Indonesia:
Kami melihat IHSG pada akhir pekan lalu ditutup dengan membentuk pola lilin putih panjang (long white candle). Ini menandakan bahwa IHSG sudah mulai pullback pada hari, minggu, dan bulan penutupan tengah tahun kemarin. Para pelaku bursa menunjukan rasa percaya diri dalam membeli saham-saham penggerak IHSG.
(aji/aji) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, IHSG melonjak 2,07% ke 5.799. Investor asing pun membukukan beli bersih Rp 359 miliar.
Untuk hari ini, berikut proyeksi pergerakan IHSG secara teknikal berdasarkan kajian Tim Riset CNBC Indonesia:
![]() |
Mengacu pada indikator rerata bergerak (moving average), posisi IHSG masih di bawah rerata 60 hari, 20 hari, dan 10 hari. Meskipun tertekan, IHSG nampaknya sudah menunjukan pembalikan arah dalam jangka pendek (technical rebound) dengan menembus rerata pergerakan lima hari.
Beberapa faktor yang perlu dicermati investor adalah rilis data inflasi domestik periode Juni 2018. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan inflasi secara month-to-month (MtM) sebesar 0,51%. Sementara secara year-on-year (YoY) terjadi inflasi 2,97%. Kemudian inflasi inti atau core inflation secara YoY diramal 2,78%.
Kemudian, investor juga perlu mencermati perkembangan bursa saham utama Asia yang bervariasi. Pada pembukaan pasar hari ini, indeks Nikkei 225 melemah 0,32%, Hang Seng melesat 1,6%, Shanghai Composite melemah 0,2%, Kospi berkurang 0,17%, dan Straits Times menguat 0,27%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Beberapa faktor yang perlu dicermati investor adalah rilis data inflasi domestik periode Juni 2018. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan inflasi secara month-to-month (MtM) sebesar 0,51%. Sementara secara year-on-year (YoY) terjadi inflasi 2,97%. Kemudian inflasi inti atau core inflation secara YoY diramal 2,78%.
Kemudian, investor juga perlu mencermati perkembangan bursa saham utama Asia yang bervariasi. Pada pembukaan pasar hari ini, indeks Nikkei 225 melemah 0,32%, Hang Seng melesat 1,6%, Shanghai Composite melemah 0,2%, Kospi berkurang 0,17%, dan Straits Times menguat 0,27%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular