Analisis Teknikal
Saham HMSP Dalam Jangka Pendek Bakal Menguat
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
02 July 2018 12:16

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham menghijau setelah pelaku pasar melihat kenaikan inflasi Juni sebagai sinyal positif membaiknya konsumsi masyarakat. Sejalan dengan kondisi fundamental itu, tren teknikal menunjukkan saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) memasuki area beli.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (02/07/2018) menghijau pasca pengumuman inflasi Juni yang melambung melampaui ekspektasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi bulanan sebesar 0,59%, sementara inflasi tahunan diumumkan sebesar 3,12%, dipicu naiknya harga komoditas seperti daging ayam dan rokok.
Indeks sektor konsumer, di mana HMSP menjadi kontributor utama, merupakan salah satu motor penggerak IHSG (mover) disamping sektor keuangan. Secara tahun berjalan (year to date/ YTD) indeks sektor konsumer turun lebih dari 15%.
Saham HMSP pagi ini menguat 5,87% (210 poin) ke Rp 3.790 per unit setelah rokok masuk ke lima besar komoditas penyumbang inflasi. Bagaimana pergerakan HMSP dilihat dari kaca mata teknikal, Tim Riset CNBC Indonesia merangkumnya untuk anda
Sejalan dengan aspek fundamental yang tengah positif, saham HMSP secara teknikal memang cenderung menguat dalam jangka pendek.Alasannya, saham HMSP bergerak di antara rerata pergerakan (moving average/ MA) lima dan sepuluh hari ( MA-5 dan MA-10) dan mulai mendekati rerata pergerakan 20 harinya (MA-20).
Berdasarkan indikator stochastic slow, HMSP berada di antara level jenuh beli (overbought) dan jenuh jualnya (oversold) tetapi cenderung menguat.
Meski demikian, HMSP secara jangka menengah masih dalam tren menurun (downtrend) dibandingkan dengan harga awal tahunnya pada level Rp 4.750 per saham. HMSP akan bergerak menyamping (sideways) dengan titik penopang (support) di level 3.400 dan penghalang (resistance) pada 3.800.
Secara YTD,saham HMSP masih terkoreksi 23% lebih atau lebih besar dibandingkan penurunan sektor konsumer di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terkoreksi 15%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Pabrik Tutup, Secara Teknikal Begini Arah Saham HM Sampoerna
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (02/07/2018) menghijau pasca pengumuman inflasi Juni yang melambung melampaui ekspektasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi bulanan sebesar 0,59%, sementara inflasi tahunan diumumkan sebesar 3,12%, dipicu naiknya harga komoditas seperti daging ayam dan rokok.
Indeks sektor konsumer, di mana HMSP menjadi kontributor utama, merupakan salah satu motor penggerak IHSG (mover) disamping sektor keuangan. Secara tahun berjalan (year to date/ YTD) indeks sektor konsumer turun lebih dari 15%.
![]() |
Berdasarkan indikator stochastic slow, HMSP berada di antara level jenuh beli (overbought) dan jenuh jualnya (oversold) tetapi cenderung menguat.
Meski demikian, HMSP secara jangka menengah masih dalam tren menurun (downtrend) dibandingkan dengan harga awal tahunnya pada level Rp 4.750 per saham. HMSP akan bergerak menyamping (sideways) dengan titik penopang (support) di level 3.400 dan penghalang (resistance) pada 3.800.
Secara YTD,saham HMSP masih terkoreksi 23% lebih atau lebih besar dibandingkan penurunan sektor konsumer di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terkoreksi 15%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Pabrik Tutup, Secara Teknikal Begini Arah Saham HM Sampoerna
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular