
Banyak Nasabah, Tiga Bank Ini Berlimpah Likuiditasnya
Roy Franedya, CNBC Indonesia
20 July 2018 16:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Rasio kredit terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) perbankan mencapai 91,43% pada Mei 2018 dan berpotensi untuk terus meningkat yang menandakan mengetatnya likuiditas. Namun di tengah, kondisi likuiditas perbankan yang mengetat tersebut, tiga bank ini malah memiliki LDR di bawah 90%.
Bank pertama adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menjelaskan, LDR BCA sampai posisi Juni 2018 mencapai 77%. "LDR baru 77%, berarti masih likuid banget, industri sudah lumayan ketat,"ujar dia kepada CNBC Indonesia, Jumat (20/4/2018).
Kemudian, kendati BCA akan meningkatkan ekspansi kredit tahun ini, menurut Jahja, hal tersebut tidak akan menyeret LDR BCA hingga ke atas 90%."Sampai akhir tahun, paling 78-79%,"ucap dia.
Selain BCA, PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) juga mengaku memiliki LDR yang rendah di angka 87%. Direktur BNI Anggoro Eko Cahyo mengungkapkan, dengan LDR rendah tersebut, pihaknya belum berencana menaikkan suku bunga simpanan.
"Nanti, kalau persaingan meningkat dan LDR meningkat, mungkin akan menaikkan suku bunga simpanan,"kata dia.
Begitu juga dengan PT. Bank Jatim Tbk (BJTM). Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Satyagraha menjelaskan, dari sisi suku bunga simpanan, perseroan juga tidak melakukan peningkatkan suku bunga. Pasalnya, perseroan memiliki likuiditas yang cukup, terlihat dari LDR yang berada di angka 64% pada semester I-2018.
"Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) kami sangat cepat pertumbuhannya, rasio CASA mencapai 75%. Hal ini terjadi karena pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita masyarakat di Jatim meningkat," ucap dia.
(roy/roy) Next Article Likuiditas Melimpah, tapi Ada Warning dari OJK
Bank pertama adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menjelaskan, LDR BCA sampai posisi Juni 2018 mencapai 77%. "LDR baru 77%, berarti masih likuid banget, industri sudah lumayan ketat,"ujar dia kepada CNBC Indonesia, Jumat (20/4/2018).
"Nanti, kalau persaingan meningkat dan LDR meningkat, mungkin akan menaikkan suku bunga simpanan,"kata dia.
Begitu juga dengan PT. Bank Jatim Tbk (BJTM). Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Satyagraha menjelaskan, dari sisi suku bunga simpanan, perseroan juga tidak melakukan peningkatkan suku bunga. Pasalnya, perseroan memiliki likuiditas yang cukup, terlihat dari LDR yang berada di angka 64% pada semester I-2018.
"Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) kami sangat cepat pertumbuhannya, rasio CASA mencapai 75%. Hal ini terjadi karena pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita masyarakat di Jatim meningkat," ucap dia.
(roy/roy) Next Article Likuiditas Melimpah, tapi Ada Warning dari OJK
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular