
Internasional
Surplus Neraca Perdagangan Jepang Melonjak 66% di Juni
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
19 July 2018 12:30

Tokyo, CNBC Indonesia - Jepang berhasil mencetak surplus neraca perdagangan di Juni 2018 setelah defisit di bulan sebelumnya karena ekspor yang tumbuh tinggi di tengah-tengah ketegangan perdagangan global, menurut data resmi pemerintah hari Kamis (19/7/2018).
Data Kementerian Keuangan Jepang menunjukkan surplus 721,4 miliar yen atau sekitar Rp 92,3 triliun, melonjak 66,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kenaikan tajam itu disebabkan oleh pertumbuhan ekspor peralatan pembangkit listrik, termasuk turbin untuk pembangkit dan pesawat, serta suku cadang elektronik dan otomotif.
Angka tersebut muncul di tengah-tengah kecemasan akan kebijakan perdagangan protektif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Pengumuman itu juga dilakukan hanya beberapa hari setelah Jepang dan Uni Eropa (UE) menandatangani perjanjian dagang penting yang mengirim pesan penting perlawanan terhadap proteksionisme, tulis AFP.
Ekspor Jepang melompat 6,7% sementara impor naik 2,5%, menurut data tersebut.
Jepang juga mencatatkan surplus dengan rekan dagangnya yang sensitif secara politis, AS, dan nilainya tumbuh tipis 0,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Di bulan Mei, Jepang membukukan defisit dalam perdagangannya dengan Negeri Paman Sam.
Kenaikan di Juni terhadap AS itu didorong oleh ekspor bahan bakar mineral, termasuk bahan bakar pesawat, meskipun ekspor mobil dan semikonduktor tergelincir.
Jepang terpukul oleh pengenaan tarif Trump terhadap ekspor baja dan aluminiumnya yang juga diterapkan kepada beberapa sekutu dan saingan AS.
Sementara itu, defisit Jepang dengan rekan dagang terbesarnya, China, menyusut 68,4% karena ekspor yang mampu tumbuh 11,1%.
(dru) Next Article Ekspor Jepang Naik 8,1%, Surplus dengan AS Terendah dari 2013
Data Kementerian Keuangan Jepang menunjukkan surplus 721,4 miliar yen atau sekitar Rp 92,3 triliun, melonjak 66,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kenaikan tajam itu disebabkan oleh pertumbuhan ekspor peralatan pembangkit listrik, termasuk turbin untuk pembangkit dan pesawat, serta suku cadang elektronik dan otomotif.
Ekspor Jepang melompat 6,7% sementara impor naik 2,5%, menurut data tersebut.
Jepang juga mencatatkan surplus dengan rekan dagangnya yang sensitif secara politis, AS, dan nilainya tumbuh tipis 0,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Di bulan Mei, Jepang membukukan defisit dalam perdagangannya dengan Negeri Paman Sam.
Kenaikan di Juni terhadap AS itu didorong oleh ekspor bahan bakar mineral, termasuk bahan bakar pesawat, meskipun ekspor mobil dan semikonduktor tergelincir.
Jepang terpukul oleh pengenaan tarif Trump terhadap ekspor baja dan aluminiumnya yang juga diterapkan kepada beberapa sekutu dan saingan AS.
Sementara itu, defisit Jepang dengan rekan dagang terbesarnya, China, menyusut 68,4% karena ekspor yang mampu tumbuh 11,1%.
(dru) Next Article Ekspor Jepang Naik 8,1%, Surplus dengan AS Terendah dari 2013
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular