Jelang RDG BI, Perhatikan Arah Tiga Mata Uang Ini

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
19 July 2018 08:31
Yen Masih Volatil, Cenderung Menguat
Foto: Reuters/Yuriko Nakao/File Photo
Seperti halnya yuan, rupiah pun cenderung menguat terhadap yen sejak akhir pekan lalu dengan akumulasi penguatan hingga 0,36%. Namun, penguatan ini tidak akan berlangsung lama karena tensi perang dagang yang memanas bisa mendongkrak permintaan atas mata uang tersebut.  

Seperti diketahui, yen merupakan salah satu instrumen minim risiko (safe haven). Ketika selera mengambil risiko dalam investasi (risk appetite) investor berkurang akibat perang dagang, mereka beralih ke instrumen tersebut. Kenaikan permintaan yen memperkuat kurs mata uang ini dan menekan rupiah.  

Akan tetapi lagi-lagi hal ini bergantung bagaimana kondisi perang dagang global ke 
depannya. Apakah akan terus memanas atau mereda? Semua itu bergantung pada Presiden AS, Donald Trump yang memang merupakan biang perang dagang saat ini.  

Kondisi ini pun berdampak kepada permintaan yen ke depannya yang ikut turun. Akibatnya, yen cenderung melemah dan memberi kesempatan rupiah menguat. Jika sebaliknya yang terjadi, maka peluang yen menguat pun tinggi dan menekan posisi rupiah.

Dengan kenaikan BI Repo Rate, rupiah memiliki nilai tawar yang sedikit lebih baik di pasar keuangan dibandingkan dengan negara lain karena menjadi sasaran carry trade para investor global, di mana mereka mengambil pinjaman dari bank negaranya yang bersuku bunga kecil dan memutarnya ke negara lain, seperti Indonesia, yang bersuku bunga tinggi.

(ags/prm)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular