
Maaf, Akhir Tahun Pemerintah Masih Gali Lubang Tutup Lubang
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
17 July 2018 17:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Keseimbangan primer pada akhir tahun diproyeksikan negatif. Artinya, pemerintah akan kembali berutang demi membayar utang alias menggali lubang untuk menutup lubang.
Hal ini dikemukakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di gedung parlemen, Selasa (17/7/2018).
"Outlook hingga akhir tahun, keseimbangan primer kita masih negatif namun lebih rendah dari UU [Undang-Undang] APBN [Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara]," kata Sri Mulyani.
Berdasarkan data prognosis APBN 2018, keseimbangan primer hingga akhir tahun diproyeksikan minus Rp 64,8 triliun. Angka itu, lebih rendah dari target di APBN Rp 87,3 triliun.
Selama pelaksanaan APBN 2018 semester I-2018, posisi keseimbangan primer sudah mencatatkan surplus sebesar Rp 10 triliun. Namun pada semester dua, diperkirakan akan kembali mengalami defisit.
Pada semester II-2018, keseimbangan primer diproyeksikan negatif Rp 74,9 triliun. Dengan outlook tersebut, maka keseimbangan primer akhir tahun masih lebih kecil dari perkiraan.
Keseimbangan primer adalah selisih antara penerimaan dikurangi belanja yang tidak termasuk pembayaran utang. Jika masih mengalami defisit, maka pemerintah harus berutang untuk membayar utang jatuh tempo.
"Secara keseluruhan, defisit anggaran hingga akhir tahun mencapai 2,12%," tegas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
(dru) Next Article APBN Mulai Sehat, Tak Lagi Gali Lubang Tutup Lubang
Hal ini dikemukakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di gedung parlemen, Selasa (17/7/2018).
"Outlook hingga akhir tahun, keseimbangan primer kita masih negatif namun lebih rendah dari UU [Undang-Undang] APBN [Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara]," kata Sri Mulyani.
Selama pelaksanaan APBN 2018 semester I-2018, posisi keseimbangan primer sudah mencatatkan surplus sebesar Rp 10 triliun. Namun pada semester dua, diperkirakan akan kembali mengalami defisit.
Pada semester II-2018, keseimbangan primer diproyeksikan negatif Rp 74,9 triliun. Dengan outlook tersebut, maka keseimbangan primer akhir tahun masih lebih kecil dari perkiraan.
Keseimbangan primer adalah selisih antara penerimaan dikurangi belanja yang tidak termasuk pembayaran utang. Jika masih mengalami defisit, maka pemerintah harus berutang untuk membayar utang jatuh tempo.
"Secara keseluruhan, defisit anggaran hingga akhir tahun mencapai 2,12%," tegas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
(dru) Next Article APBN Mulai Sehat, Tak Lagi Gali Lubang Tutup Lubang
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular