
APBN Mulai Sehat, Tak Lagi Gali Lubang Tutup Lubang
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
25 June 2018 15:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan keseimbangan primer dalam APBN 2018 per Mei sudah positif. Pemerintah tak lagi membayar utang dengan menggunakan utang lainnya.
"Total defisit anggaran posisi Mei 2018 mencapai Rp 94,4 triliun lebih baik dari tahun lalu yang mencapai Rp 128,7 triliun pada periode yang sama," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers di Kemenkeu, Senin (25/6/2018).
"Sementara di akhir 2016 posisi defisit primer masih Rp 110 triliun namun pada Mei 2018 ini sudah positif Rp 18,1 triliun," imbuh Sri Mulyani.
Menurut Sri Mulyani, perbaikan di keseimbangan primer menggambarkan postur APBN 2018 memiliki tren positif. "Kesehatan APBN makin terlihat sangat nyata," tutur Sri Mulyani.
Dijelaskan Sri Mulyani lebih jauh, dari sisi realisasi APBN per Mei 2018, defisit yang tercatat Rp 94,4 triliun merupakan defisit terendah sejak tahun 2016. Menurutnya, ini adalah sebuah tren positif dari sisi APBN.
"Defisit terendah sejak 2016. Turun dari Rp 189 triliun beberapa tahun lalu ini turun sampai separuhnya sendiri," kata Sri Mulyani.
Pemerintah sebelumnya melaporkan keseimbangan primer dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 per akhir Maret defisit sebesar Rp 17,3 triliun. Defisit keseimbangan primer turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 38,7 triliun.
Keseimbangan primer adalah selisih antara penerimaan negara dikurangi belanja yang tidak termasuk pembayaran utang. Jika nilainya masih defisit, maka artinya pemerintah harus berutang lagi untuk membayar utang-utang yang jatuh tempo.
APBN sudah mengalami defisit keseimbangan primer sejak 2012.
(dru/dru) Next Article Asumsi Makro APBN 2018 per Oktober Masih Banyak Meleset
"Total defisit anggaran posisi Mei 2018 mencapai Rp 94,4 triliun lebih baik dari tahun lalu yang mencapai Rp 128,7 triliun pada periode yang sama," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers di Kemenkeu, Senin (25/6/2018).
"Sementara di akhir 2016 posisi defisit primer masih Rp 110 triliun namun pada Mei 2018 ini sudah positif Rp 18,1 triliun," imbuh Sri Mulyani.
Dijelaskan Sri Mulyani lebih jauh, dari sisi realisasi APBN per Mei 2018, defisit yang tercatat Rp 94,4 triliun merupakan defisit terendah sejak tahun 2016. Menurutnya, ini adalah sebuah tren positif dari sisi APBN.
"Defisit terendah sejak 2016. Turun dari Rp 189 triliun beberapa tahun lalu ini turun sampai separuhnya sendiri," kata Sri Mulyani.
Pemerintah sebelumnya melaporkan keseimbangan primer dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 per akhir Maret defisit sebesar Rp 17,3 triliun. Defisit keseimbangan primer turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 38,7 triliun.
Keseimbangan primer adalah selisih antara penerimaan negara dikurangi belanja yang tidak termasuk pembayaran utang. Jika nilainya masih defisit, maka artinya pemerintah harus berutang lagi untuk membayar utang-utang yang jatuh tempo.
APBN sudah mengalami defisit keseimbangan primer sejak 2012.
(dru/dru) Next Article Asumsi Makro APBN 2018 per Oktober Masih Banyak Meleset
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular