
Fokus Investor
CSAP Private Placement Rp 324 M, AGRO Rights Issue Rp 2 T
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
17 July 2018 07:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0,65% ke level 5.905,16 pada perdagangan Senin (16/7/2018). Pelemahan IHSG senada dengan mayoritas bursa saham kawasan Asia yang juga ditransaksikan di zona merah.
Di tengah turunnya indeks tersebut, sejumlah korporasi melakukan aksinya, mulai dari restrukturisasi utang, buyback hingga rights issue. Berikut aksi korporasi emiten yang dihimpun CNBC Indonesia hari Selasa (17/7/2018).
1. CSAP Private Placement Rp 324 MiliarPT. Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) berencana melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement dengan melepas maksimal 405,30 ribu saham baru atau 9,09% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Perseroan telah menetapkan harga pelaksanaan saham dari aksi private placement tersebut, yaitu Rp 800/saham. Oleh karena itu, perseroan diperkirakan dapat meraih dana segar sebesar Rp 324,24 miliar dari aksi tersebut.
2. Dua Anak Usaha WIKA Raih Kontrak Rp 20 Triliun
Dua anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mencatatkan total kontrak yang akan dihadapi (order book) pada semester I-2018 mencapai Rp 20,22 triliun.
Pencapaian tersebut dikontribusikan dari order book PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) sebesar Rp 8,45 triliun dan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) sebesar Rp 11,77 triliun.
3. IBFN Restrukturisasi Utang Rp 145 MiliarPT Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN) akan merestrukturisasi utang senilai RP 145,13 miliar kepada Indonesia Eximbank. Skema restrukturisasi yang diambil perusahaan adalah dengan mengubah jangka waktu pinjaman dan penurunan suku bunga pinjaman atas dua fasilitas yang diberikan oleh bank tersebut.
Selain memperpanjang tenor pinjaman, anak usaha PT Intraco Penta Tbk (INTA) juga akan melaksanakan penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD/rights issue) sebanyak-banyaknya 463 juta unit saham atau setara dengan 34,99% dengan nilai nominal Rp 250 per saham.
4. TOWR Buyback Rp 1,5 Triliun
6. MEDC Bayar Ongkos Tambahan Obligasi
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) berpotensi membayar ongkos tambahan sebesar Rp 5,3 miliar, sebagai bentuk biaya kompensasi atas perubahan perjanjian obligasi perseroan.
(prm) Next Article Semester I-2018, 2 Anak Usaha Wika Raih Kontrak Rp 20,22 T
Di tengah turunnya indeks tersebut, sejumlah korporasi melakukan aksinya, mulai dari restrukturisasi utang, buyback hingga rights issue. Berikut aksi korporasi emiten yang dihimpun CNBC Indonesia hari Selasa (17/7/2018).
1. CSAP Private Placement Rp 324 Miliar
2. Dua Anak Usaha WIKA Raih Kontrak Rp 20 Triliun
Dua anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mencatatkan total kontrak yang akan dihadapi (order book) pada semester I-2018 mencapai Rp 20,22 triliun.
Pencapaian tersebut dikontribusikan dari order book PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) sebesar Rp 8,45 triliun dan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) sebesar Rp 11,77 triliun.
3. IBFN Restrukturisasi Utang Rp 145 Miliar
Selain memperpanjang tenor pinjaman, anak usaha PT Intraco Penta Tbk (INTA) juga akan melaksanakan penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD/rights issue) sebanyak-banyaknya 463 juta unit saham atau setara dengan 34,99% dengan nilai nominal Rp 250 per saham.
4. TOWR Buyback Rp 1,5 Triliun
PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham miliknya berjumlah maksimal 5% dari total modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Jumlah dana yang akan digunakan untuk membiayai buyback saham tersebut mencapai Rp 1,5 triliun.
5. AGRO Right Issue Rp 2 Triliun
PT. BRI Agroniaga Tbk (AGRO) melakukan penambahan modal melalui penawaran umum terbatas (right issue) dengan nilai Rp 2 triliun. Adapun jumlah saham yang ditawarkan mencapai 27,1% dari total saham perseroan.5. AGRO Right Issue Rp 2 Triliun
6. MEDC Bayar Ongkos Tambahan Obligasi
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) berpotensi membayar ongkos tambahan sebesar Rp 5,3 miliar, sebagai bentuk biaya kompensasi atas perubahan perjanjian obligasi perseroan.
(prm) Next Article Semester I-2018, 2 Anak Usaha Wika Raih Kontrak Rp 20,22 T
Most Popular