Boy Thohir Ubah Adaro, Sekarang Tak Hanya Jualan Batu Bara

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
16 July 2018 22:33
Adaro berkomitmen untuk terus ikut serta membangun bangsa, dan bertekad untuk menghadapi tantangan ke depan.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) berkomitmen untuk terus ikut serta membangun bangsa, dan bertekad untuk menghadapi tantangan ke depan.

"10 tahun perjalanan bisnis Adaro bukanlah waktu yang singkat dan mudah. Gejolak naik turunnya harga batubara yang terkadang tinggi sekali, menyebabkan fluktuasi harga saham kami, tetapi hingga hari ini kami bersyukur masih dapat bertahan dan terus berkembang," ujar Presiden Direktur Adaro Garibaldi "Boy" Thohir kepada media saat dijumpai dalam perayaan 10 tahun perusahaan melantai di bursa, di Jakarta, Senin (16/7/2018).

Lebih lanjut, Boy mengatakan, pihaknya terus bertekad untuk menghadapi tantangan ke depan, dan selalu ingin memanfaatkan peluang yang tepat di saat yg tepat, serta strategi yang tepat demi mengembangkan bisnis perusahaan.

Ia mengungkapkan, dalam kurun waktu satu dekade, perusahaan telah bertransformasi menjadi perusahaan batubara yang terintegrasi secara vertikal, dan akan terus melanjutkan transformasi bisnis tersebut hingga delapan lini, yakni pertambangan, jasa, logistik, pembangkit, air, land, capital, dan yang paling penting adalah Adaro Foundation.

"Kami selalu berkomitmen untuk membangun Indonesia, dengan menyediakan akses listrik dan air beraih bagi masyarakat, kami berharap mampu menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi Indonesia," tambah Boy.

Dalam acara tersebut hadir Komisaris Adaro sekaligus pemilik grup Triputra Persada TP Rachmat, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Dirjen Pajak Kementerian Keuangan Robert Pakpahan dan sejumlah pejabat serta tokoh bisnis lainnya.

Adapun, ditemui di kesempatan yang sama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyambut baik prestasi Adaro yang sudah 10 tahun melantai di bursa ini. Ia mengungkapkan, perusahaan adalah salah satu pembayar pajak terbesar di Indonesia.

"Adaro termasuk pembayar pajak terbesar di Indonesia. Dia adalah perusahaan Indonesia, yang didirikan di Indonesia, mendapat pendapatan dan keuntungan di Indonesia, dan hal itu dikembalikan ke Indonesia. Ini sebuah praktik yang saya harapkan dari perusahaan-perusahaan di Indonesia," pungkas Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

(dob) Next Article PLTU Beroperasi 2019, Adaro Optimistis Pendapatan Meroket

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular