
Ulasan Teknikal
Bergerak Negatif di Sesi I, IHSG Diperkirakan Menguat Sesi 2
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
16 July 2018 13:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Dibuka melemah pada level 5.941 (-0,04%) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melemah hingga menyentuh titik terendahnya di sesi satu pada level 5.879 (-1,09%) pukul 11:25.
Investor cenderung menunggu (wait and see) beberapa rilis data dari dalam negeri seperti dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang akan mengumumkan data ekspor, impor dan neraca perdagangan. Data selanjutnya yang akan keluar hari ini ialah penjualan kendaraan, baik motor maupun mobil.
IHSG bergerak menguat pada pukul 11:30 didorong surplus neraca perdagangan Juni 2018 senilai US$1,74 miliar. Surplus itu juga mendorong penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), yang sempat melemah ke Rp 14.415 sebelum berbalik menguat ke Rp 14.380 di pasar spot pukul 12:00.
Akhirnya, IHSG pada sesi I ditutup melemah pada level 5.886 (+0,97%), atau turun 57 poin, dipicu koreksi sektor konsumsi dan keuangan. Penurunan ini secara teknikal membentuk pola lilin hitam penutup (bearish engulfing) atau cenderung tertekan karena dominasi pelaku bursa yang menjual.
Koreksi IHSG berpotensi melemah karena nilai perdagangan IHSG setengah sesi ini hanya sebesar Rp 2,5 triliun, atau lebih rendah dari perdagangan kemarin yang mencapai Rp 3 triliun lebih.
Ini mengindikasikan bahwa investor cenderung menunggu, alih-alih masuk ke pasar untuk membeli saham.
(ags/wed) Next Article Usai Menghijau, IHSG Cenderung Variatif di Rentang Sempit
Investor cenderung menunggu (wait and see) beberapa rilis data dari dalam negeri seperti dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang akan mengumumkan data ekspor, impor dan neraca perdagangan. Data selanjutnya yang akan keluar hari ini ialah penjualan kendaraan, baik motor maupun mobil.
IHSG bergerak menguat pada pukul 11:30 didorong surplus neraca perdagangan Juni 2018 senilai US$1,74 miliar. Surplus itu juga mendorong penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), yang sempat melemah ke Rp 14.415 sebelum berbalik menguat ke Rp 14.380 di pasar spot pukul 12:00.
Koreksi IHSG berpotensi melemah karena nilai perdagangan IHSG setengah sesi ini hanya sebesar Rp 2,5 triliun, atau lebih rendah dari perdagangan kemarin yang mencapai Rp 3 triliun lebih.
Ini mengindikasikan bahwa investor cenderung menunggu, alih-alih masuk ke pasar untuk membeli saham.
![]() |
Berdasarkan indikator moving average (MA), IHSG sempat bergerak melewati rerata pergerakan 5, 10 dan 20 hari (MA-5, MA-10 dan MA-20) sebelum kembali turun dengan menembus rerata pergerakan 5 harinya (MA-5) atau cenderung terkoreksi dalam jangka pendek.
Berdasarkan indikator stochastic slow, IHSG bergerak menjauhi level jenuh belinya (overbought).
TIM RISET CNBC INDONESIA
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/wed) Next Article Usai Menghijau, IHSG Cenderung Variatif di Rentang Sempit
Most Popular