ULASAN TEKNIKAL
IHSG Tetap Tertekan Meski Sektor Tambang Menguat
Yazid Muamar,
CNBC Indonesia
06 July 2018 12:14
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks acuan bursa saham pada sesi I hari ini bergerak di zona merah dengan koreksi terkuatnya sebesar -0,73%, merespons perkembangan perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China.
Pada hari ini Jum'at (6/7/2018), AS akan menerapkan tarif sebesasr 25% terhadap US$34 miliar impor China. Merespons perkembangan ini, rupiah ditransaksikan di level 14.410 untuk US$1 di pasar spot, atau melemah 0,26% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun menutup perdagangan di sesi pertama dengan melemah ke level 5.703 (-0,703%). Penjualan bersih (net sell) asing senilai Rp 9 miliar.
Adapun sektor pertambangan menguat paling tinggi sebesar 1,54% dan menjadi penahan penurunan IHSG dengan kontribusi sebesar 5 poin.Â
Dari sisi teknikal, IHSG pada sesi satu ini ditutup dengan membentuk pola berputar (spinning)Â dengan bergerak di ruang sempit yaitu di antara level 5.697 hingga 5.743.
Next Article
Bursa Saham Domestik Tertekan Hari Ini
Pada hari ini Jum'at (6/7/2018), AS akan menerapkan tarif sebesasr 25% terhadap US$34 miliar impor China. Merespons perkembangan ini, rupiah ditransaksikan di level 14.410 untuk US$1 di pasar spot, atau melemah 0,26% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun menutup perdagangan di sesi pertama dengan melemah ke level 5.703 (-0,703%). Penjualan bersih (net sell) asing senilai Rp 9 miliar.
Sumber: Reuters |
Berdasarkan indikator rerata pergerakan harian (moving average/MA) IHSG masih belum mampu menembus rerata pergerakan lima dan sepuluh harinya (MA-5 dan MA-10), sehingga bakal kembali tertekan dalam jangka pendek.Â
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
TIM RISET CNBC INDONESIA
Sumber: Reuters