Bos Antam Bicara Potensi Sinergi dengan Freeport

Rivi Satrianegara & Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
13 July 2018 18:18
Sebenarnya, seperti apa potensi kerja sama antara Antam dengan PT Freeport Indonesia ke depan?
Foto: Antara Foto Muhammad Adimaja via Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasca penandatangan kesepakatan awal (Head of Agreement) antara PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau Inalum dengan Freeport-McMoRan terkait divestasi, harga saham PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) melesat pada hari ini.

Pada penutupan perdagangan hari ini, harga sahamĀ ANTM menguat 5,18% ke level harga Rp 910/saham. Sebenarnya, seperti apa potensi kerja sama antara Antam dengan PT Freeport Indonesia ke depan?

Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan posisi Freeport ketika mayoritas sahamnya telah dimiliki Inalum akan menjadi sejajar dengan Antam. "Freeport akan menjadi sister company kami, tapi kembali lagi potensi bagaimana kita bersinerginya," tutur Arie di kantor Antam, Jumat (13/7/2018).

"Penanganan Freeport itu ditangani kebanyakan oleh tenaga Freeport. Memang ada kemungkinan beberapa produk, katakanlah diharapkan nanti subject to feasibility study-nya, misal anode slime, ada potensi disinergikan dengan Antam, untuk bisa dimurnikan menjadi emas dengan precious metal refinery-nya."

Anode slime atau lumpur anoda sendiri merupakan hasil tambang yang dapat diolah menjadi emas. Potensi atas produksi lumpur anoda itu di Freeport sendiri dia sebut memiliki kapasitas 6.000 ton per tahun yang bila dialihkan menjadi emas akan menjadi 60 ton emas.

Akan tetapi, dia tidak bisa memastikan berapa banyak dari kapasitas itu yang akan disinergikan dengan Antam. Sebab, dengan adanya sinergi tersebut kedua belah pihak masih harus tetap mengejar keuntungan masing-masing. "Walau sister company atau sesama BUMN, tidak bisa penunjukkan langsung. Tetap saja kan," ujar Arie.

Arie pun menilai sinergi tersebut belum bisa dipastikan karena akan ada hitungan lebih lanjut. Dia menegaskan itu semua akan tergantung pada bagaimana studi kelayakan terkait sejauh mana realisasi potensi sinergi tersebut.

"Misal ternyata kalau dikelola Antam lebih mahal, atau sebaliknya kami harus beli anode slime lebih mahal dan produksi malah rugi, untuk apa juga. Jadi harus studi kelayakan dulu, namun di situ potensi sinerginya," kata Arie.
(dob) Next Article Inilah "Harta Karun" yang Diincar Antam dari Tambang Freeport

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular