
Ulasan Teknikal
Energi Penguatan IHSG Mulai Surut Setelah Reli 4 Hari
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
13 July 2018 08:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal menghadapi tekanan pada hari ini sehingga diperkirakan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah, setelah sebelumnya mengalami reli kenaikan selama empat hari berturut-turut.
Pada perdagangan Rabu (12/07/2018) kemarin, IHSG membentuk pola lilin putih pendek (short white candle) di mana perdagangan berlangsung dalam rentang harga yang sempit pada level 5.829 hingga 5.888.
Pelaku bursa yang melakukan pembelian saham (buyer) kemarin lebih banyak dari pada yang menjual (seller) sehingga IHSG ditutup menguat 14 poin (+0,24%) ke level 5.907 dengan nilai perdagangan Rp 7,1 triliun. Investor asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) Rp 149 miliar di pasar reguler.
Mengacu pada indikator moving average (MA), IHSG mulai melewati rerata pergerakan 5, 10 dan 20 hari (MA-5, MA-10 dan MA-20) yang mengindikasikan indeks acuan bursa itu telah keluar dari tekanan dan bersiap menatap level psokologis selanjutnya di level 6.000.
Meski indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) masih menunjukan pola persilangan emas (golden cross), indikator stochastic slow sudah berada pada area jenuh beli (overbought) sehingga perlu diantisipasi adanya aksi jual pada hari ini.
Setelah dibuka pada zona merah, IHSG kemarin ditutup pada zona hijau melanjutkan reli kenaikan selama 4 hari berturut-turut. Hampir semua sektor menghijau kecuali sektor perdagangan yang melemah sebesar 0,26% dan sektor konsumsi yang turun 1,06%.
(ags/ags) Next Article Penguatan IHSG Sulit Berlanjut, Cermati Sentimen Global
Pada perdagangan Rabu (12/07/2018) kemarin, IHSG membentuk pola lilin putih pendek (short white candle) di mana perdagangan berlangsung dalam rentang harga yang sempit pada level 5.829 hingga 5.888.
Pelaku bursa yang melakukan pembelian saham (buyer) kemarin lebih banyak dari pada yang menjual (seller) sehingga IHSG ditutup menguat 14 poin (+0,24%) ke level 5.907 dengan nilai perdagangan Rp 7,1 triliun. Investor asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) Rp 149 miliar di pasar reguler.
Meski indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) masih menunjukan pola persilangan emas (golden cross), indikator stochastic slow sudah berada pada area jenuh beli (overbought) sehingga perlu diantisipasi adanya aksi jual pada hari ini.
![]() |
Penguatan IHSG terjadi seiring dengan penguatan tipis rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat 0,03%. Pada kamis (12/7/2018) tepat pukul 16:00 WIB, US$1 di pasar spot ditransaksikan di harga Rp 14.375.harga batu bara global juga menyentuh rekor tertinggi sejak 2012.
Harga batu bara ICE Newcastle kontrak berjangka diperdagangkan naik 0,38 % ke US$117,90/ton pada perdagangan Selasa.
Dari sisi global, bursa utama AS ditutup menguat pagi ini di antaranya Indeks saham Dow Jones (+0,91%), S&P 500 (+0,87%) dan Nasdaq (+1,39%). Dari Asia, bursa utama bergerak variatif di antaranya Nikkei (+1,3%), Shanghai (-0,37%), Kospi (+1,14%) dan ASX 200 (-0,1%) sampai berita ini diturunkan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Harga batu bara ICE Newcastle kontrak berjangka diperdagangkan naik 0,38 % ke US$117,90/ton pada perdagangan Selasa.
Dari sisi global, bursa utama AS ditutup menguat pagi ini di antaranya Indeks saham Dow Jones (+0,91%), S&P 500 (+0,87%) dan Nasdaq (+1,39%). Dari Asia, bursa utama bergerak variatif di antaranya Nikkei (+1,3%), Shanghai (-0,37%), Kospi (+1,14%) dan ASX 200 (-0,1%) sampai berita ini diturunkan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Penguatan IHSG Sulit Berlanjut, Cermati Sentimen Global
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular