SMGR: Penurunan Harga Salah Satu Cara Hadapi Gempuran Asing

Monica Wareza, CNBC Indonesia
11 July 2018 16:17
Hal ini dilakukan jika terjadi selisih harga yang terlalu besar dari harga yang ditawarkan produsen asing.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menilai penurunan harga jual jadi salah satu pilihan untuk membuat produsen semen dalam negeri bisa bersaing dengan semen asing yang sudah mulai masuk ke Indonesia sejak 2014 lalu. Hal ini dilakukan jika terjadi selisih harga yang terlalu besar dari harga yang ditawarkan produsen asing.

Corporate Secretary Semen Indonesia Agung Wiharto mengatakan strategi perseroan menurunkan harga akan dilakukan untuk menggaet konsumen di dalam negeri dan bersaing dengan brand semen yang sudah lebih dikenal sebelumnya.

"Pasar ritel semen di Indonesia itu besar, dan masyarakat sudah akrab dengan brand-brand seperti Semen Gresik, Holcim, dan Tiga Roda. Kalau ada pemain baru tidak bisa melawan, cara satu-satunya yang paling efektif bagi pemain baru dengan menurunkan harga, akhirnya menjadi perlobaan harga, kompetisi dan efisiensi," kata Agung kepada CNBC Indonesia, Rabu (11/7).

Cara lain yang dilakukan adalah efisensi dimana ini menjadi salah satu pilihan dari para produsen semen dalam negeri untuk menekan biaya dan menurunkan harga produknya. Langkah yang diambil antara lain menghemat penggunaan energi dan listrik, melakukan efektivitas supply chain dan distribusi produk.

Meski demikian, saat ini cukup sulit bagi produsen semen melakukan penghematan di bidang energi pasalnya harga bati bara yang terus meningkat sejak akhir tahun lalu.

"Tapi tidak melulu turun harga, kalau bisa dibilang enam bulan terakhir justru kami malah menaikkan harga dengan resiko kehilangan market share dari konsumen ritel karena menaikkan harga menjadi bagian dari mitigasi resiko," jelas dia.

Untuk itu, Semen Indonesia lebih menekankan menguasai pasar di wilayah produksi perusahaan seperti Semen Padang untuk wilayah Sumatera yang saat ini sudah menguasai 40% pasar semen di wilayah tersebut. Kemudian Semen Gresik untuk menyasar pasar semen di wilayah Jawa Timur dan sekitarnya.

Agung menambahkan dengan memanfaatkan kondisi wilayah, akan membuat beban distribusi tak terlalu besar.
(hps) Next Article Ya Ampun! Covid-19 Bikin Banyak Pabrik Semen Nganggur

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular