Kelebihan Produksi, Harga Saham Semen Berguguran

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
11 July 2018 11:12
Kelebihan pasokan (over supply) menjadi sentimen negatif yang mempengaruhi investor melepas kepemilikan saham-saham semen.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham produsen semen dari awal tahun hingga perdagangan kemarin (year to date/YTD) mayoritas terkoreksi cukup dalam. Kelebihan pasokan (over supply) menjadi sentimen negatif yang mempengaruhi investor melepas kepemilikan saham-saham semen.

Dimulai dari harga saham produsen semen terbesar di Indonesia, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang harganya tercatat mengalami koreksi hingga 24,24% ke level harga Rp 7.500/saham. Lalu saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun 37,13% ke level harga Rp 13.800/saham.

Saham PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) juga tercatat mengalami koreksi dalam pada periode yang sama hingga 11,84% ke level harga Rp 3.350/saham. Dan satu-satunya saham produsen semen yang mengalami kenaikan adalah saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) 10,18% ke level harga Rp 920/saham.

Namun sekedar catatan, kenaikan harga sahamĀ SMCB lebih disebabkan oleh faktor rumor yang mengabarkan perusahaan ini akan diakuisi oleh salah satu perusahaan semen besar dari China. Kabar terkait akuisisi tersebut berhembus kencang dalam sepekan terakhir, yang mendorong harga sahamĀ SMCB naik sebanyak 75,24% dalam sepekan.

Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia jumlah kapasitas terpasang produksi semen di Indonesia hingga kuartal I-2018 mencapai 107,4 juta ton. Sementara total kebutuhan nasional mencapai 66,35 juta ton. Artinya ada kelebihan pasokan sekitar 41,05 juta ton.

Artinya ada sekitar 40 juta ton kapasitas produksi yang tidak termanfaatkan. Bagi emiten tentu ini menjadi tidak efisien, karena tetap harus mengeluarkan biaya operasional tapi, produksi yang dihasilkan tidak maksimal.

Penyebab berlimpahnya jumlah produksi semen tersebut disebabkan oleh bertambahnya jumlah produsen semen di Indonesia. Oversupply yang berlebihan juga menyebabkan terjadinya perang harga, yang dikhawatirkan investor bisa mempengaruhi profitabilitas emiten tersebut.
(hps/roy) Next Article Total Laba Emiten Semen Turun Rp 3,31 T, Apa Penyebabnya?

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular